Jakarta, Aktual.com — Organisasi PBB untuk melindungi anak-anak dan kaum muda (UNICEF) mengajak anak-anak Indonesia untuk berani berpendapat mengenai hal-hal penting di sekitar mereka melalui sebuah akun daring Twitter @Ureport_ID.
U-Report Indonesia adalah sarana pengumpulan data melalui laman media sosial Twitter. Anak muda bebas menyuarakan apa saja terkait permasalahan di lingkungan mereka mulai dari pendidikan, kesehatan hingga pemerintahan.
“Melalui U-Report, kalian bisa memberitahu kami dan dunia tentang apapun. Anak muda bisa menyuarakan dengan keras permasalahan yang sedang dihadapi, seperti mungkin saja tentang rundung (‘bullying’),” kata Kepala Komunikasi UNICEF Indonesia, Michael Klause di acara peluncuran U-Report Indonesia di Jakarta, Jumat (4/12).
U-Report Indonesia sendiri sebenarnya sudah dibangun sejak tahun 2014. Hingga Desember 2015, program ini telah membahas berbagai isu seperti perubahan iklim, perundungan, HIV/AIDS serta sanitasi.
Anggota (pengikut) @Ureport_ID sendiri sudah mencapai 40.000 akun. UNICEF Indonesia menargetkan anak-anak muda berumur 14-24 tahun untuk mengikuti program ini.
Menurut Kepala Inovasi UNICEF Jeffery Hall, Indonesia adalah negara pertama di Benua Asia yang memiliki U-Report dan semua suara anak muda akan ditindaklanjuti.
“Pendapat-pendapat anak muda di Twitter kami bagikan ke pemerintah, rekan kerja UNICEF juga organisasi-organisasi pemuda,” ujar Jeffery.
Selama proses perkembangannya, UNICEF Indonesia melakukan sejumlah survei tentang kekerasan di U-Report, dan telah ditanggapi oleh ribuan orang.
Respon tersebut kemudian digunakan sebagai masukan oleh pemerintah dalam menyusun Strategi Nasional atas Kekerasan Terhadap Anak 2015-2019.
UNICEF Indonesia juga menandatangani Perjanjian Kerja sama dengan Pramuka, yang merupakan organisasi pemuda terbesar di Indonesia.
Adapun secara internasional, U-Report pertama kali dikembangkan dan digunakan oleh Lab UNICEF di Uganda dan dalam bentuk layanan pesan singkat (SMS). Program ini sudah diadopsi oleh 17 negara dan Indonesia adalah negara pertama yang menerapkan U-Report di media sosial.
Artikel ini ditulis oleh: