Jakarta, aktual.com – Pemulihan Ekonomi Indonesia sudah berada pada jalur pertumbuhan positif, meski belum sesuai harapan yang diinginkan seluruh pemangku kepentingan. Emiten sektor produk konsumsi masih dapat menjaga profitabilitas meski terbatas. Hal ini menjadi bukti berbagai perusahaan tetap mampu menjaga kinerja yang efisien di tengah pandemi.

Salah satu emiten yang berhasil menjaga kinerja yaitu PT Unilever Indonesia, Tbk. (Unilever), salah satu pelaku usaha produk konsumsi terbesar di Indonesia. Dihadapkan dengan pertumbuhan penjualan domestik yang melambat pada triwulan pertama 2021, Unilever masih meraih penjualan bersih sebesar Rp10,3 triliun, dengan kategori makanan menyumbang 3,7% pertumbuhan. Meski faktanya, hampir semua kategori produk konsumen masih mengalami pertumbuhan negatif.

Analis pasar modal, Sukarno Alatas, menilai, agar kinerja bisa tetap terjaga, saat ini perusahaan bisa fokus efisiensi biaya, bahkan bisa melakukan diversifikasi produk jika diperlukan. Sehingga tetap diminati konsumen. Apalagi ditengah pandemi konsumen cenderung sensitif dengan harga.

“Kinerja sektor FMCG seperti Unilever dalam jangka panjang tetap positif karena selain target pasarnya besar, kontribusi tingkat konsumsi masyarakat terhadap ekonomi juga tinggi. Dan saat ini seharusnya menjadi kesempatan untuk masuk. Karena ketika pendemi selesai, tingkat konsumsi mulai normal disitu kita tinggal merasakan kenaikan dari kinerja perusahaan,” ujar Sukarno.

Ira Noviarti Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, menghadapi pandemi yang berkepanjangan, Perseroan tetap berfokus pada pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang yang ditentukan oleh tiga prioritas utama yaitu ketersediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, keselamatan dan kesejahteraan karyawan.

“Serta tetap berkontribusi pada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah agar Indonesia segera bangkit lebih kuat pasca pandemi,” ujar Ira Noviarti.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin