Jakarta, Aktual.com — Ketua Ikatan Ulama dan Da’i se-Asia Tenggara Muhammad Zaitun Rasmin menyatakan, bahwa pentingnya penerapan nilai-nilai Islam yang nasionalis dalam mempertahankan keutuhan NKRI.

Khususnya, dalam momentum kemerdekaan ini yang dapat semakin mengingatkan kita kembali bahwa datangnya kemerdekaan ini adalah karena rahmat Allah SWT. Mengingat, banyaknya orang-orang saat ini yang ingin memisahkan bangsa ini dan umat Muslim untuk memerdekakan negeri ini.

“Kemerdekaan ini adalah datang karena rahmat Allah. Hal ini dapat menyadarkan kembali kaum muslimin akan sebuah nasionalis yang baik, nasionalis yang Islami. Dimana, Islam itu mengajarkan kita untuk menjaga wilayah kita, menjaga tanah kita, dan menjaga persatuan kita,” ujar Ustad Zaitun, kepada Aktual.com, ditemui di Jakarta.

Oleh sebab itu, beliau menambahkan, kemerdekaan ini penting karena kita tidak mungkin bisa beribadah dengan baik, kecuali dengan adanya kesatuan dan keamanan.

Namun, naasnya, sampai saat ini tanah kita, bangsa kita masih jauh dari keadilan, kemakmuran, dan yang paling penting ridho Allah. Mengingat hal tersebut, Ustad Zaitun menyeru kita semua agar seluruh kaum Muslimin di Indonesia senantiasa berada di garis terdepan dalam memaknai kemerdekaan ini.

Sehingga, jangan sampai kaum muslimin malah seolah-olah jauh dari memaknai kemerdekaan ini karena adanya kesalahpahaman dan kesempitan berfikir.

“Sebetulnya, umat Islam yang paling berpotensi dan seharusnya tokoh-tokoh Islam yang mengarahkan NKRI. Tapi sayang sekali, secara sistematis, bertahap, bertahun-tahun, seolah-olah tokoh Islam diposisikan selalu oposisi terhadap NKRI dan itu salah. Kita harus rebut kembali,” lanjutnya.

Terkait dengan hal itu, Ustad Zaitun pun mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk terlebih dahulu mensyukuri kemerdekaan ini dengan mempertahankan dan menjaga baik-baik nilai-nilai Islam dan nasionalisme yang baik didalamnya.

Dan, jangan sampai kemerdekaan bangsa ini diberikan kepada pihak lain yang tidak bertanggung jawab, tuturnya.

“Tokoh Islam harus menjadi ‘mainstream’ di dalam NKRI. Karena, tokoh-tokoh mereka, pendahulu mereka dan dengan kalimat tauhid inilah Indonesia dimerdekakan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: