Jakarta, Aktual.com — Pebalap Jerman Sebastian Vettel memenangi Grand Prix Hungaria yang emosional untuk Ferrari dan almarhum Jules Bianchi pada Minggu (26/7), setelah balap yang berubah menjadi mimpi buruk bagi juara dunia Mercedes meski Lewis Hamilton memperbesar keunggulannya secara keseluruhan.

Ketika Vettel merayakan kemenangan keduanya musim ini, hanya beberapa hari setelah pemakaman mantan pebalap penguji di timnya Bianchi, dua kali juara dunia asal Mercedes Hamilton finis di peringkat keenam setelah start dari posisi terdepan.

Hasil kurang maksimal itu masih cukup bagi pebalap Britania itu untuk memperbesar keunggulannya di klasemen menjadi 21 angka atas rekan setimnya Nico Rosberg, yang bertubrukan dengan pebalap Australia Daniel Ricciardo ketika bertarung untuk memperebutkan peringkat kedua dan mengakhiri balap dengan menghuni peringkat kedelapan.

Justru pebalap asal Rusia Daniil Kvyat yang merebut peringkat kedua untuk Red Bull — penampilan perdananya di podium Formula 1 — dengan rekan setimnya Ricciardo menduduki peringkat ketiga setelah merusak sore bagi kedua mobil Mercedes.

Pebalap 17 tahun asal Belanda Max Verstappen menghuni peringkat keempat untuk Toro Rosso.

Vettel mendedikasikan kemenangannya untuk Bianchi, pebalap Marusia, yang meninggal dunia di rumah sakit sembilan bulan setelah menderita beberapa cedera di kepalanya pada Grand Prix Jepang, saat ia telah melewati bendera finis.

Berbicara dalam bahasa Prancis kepada keluarga yang menyaksikan, ia menambahi dalam bahasa Inggris, “Kita tahu cepat atau lambat Jules akan menjadi bagian tim ini.” Ini merupakan kemenangan ke-41 bagi Vettel, yang membawa ia selevel dengan juara dunia tiga kali almarhum Aryton Senna pada daftar sepanjang masa, dan yang pertama didapatnya di Hungaria.

Hasil ini mengakhiri laju rekor bagi Mercedes dan kedua pebalap mereka yang telah memenangi delapan dari sembilan balap sebelumnya, dan mengawali semuanya dari posisi start terdepan.

Laju Hamilton untuk 16 kali naik podium secara berturut-turut, dan 18 balap dengan setidaknya unggul satu putaran, hancur berantakan dan menuju akhir yang tidak diharapkan.

Juara dunia dua kali itu berubah dari favorit menjadi hanya mampu meraih satu angka, setelah ia dikenakan hukuman ‘drive-through’ karena menyebabkan tabrakan dengan Ricciardo.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka