Warga melakukan isi ulang pulsa listrik di salah satu perumahan, Jakarta, Rabu (6/1). PT PLN (Persero) berencana akan membebaskan biaya tambah daya listrik untuk pelanggan 450 dan 900 ke 1.300 Volt Ampere (VA) yang berlaku bagi pelanggan rumah tangga. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — PT PLN (Persero) akan mencabut 18 juta pelanggan listrik yang selama ini menikmati tarif listrik subsidi. Kebijakan ini menyusul akan dinaikannya Tarif Dasar Listrik (TDL) oleh PLN.

Ada 18 juta pelanggan listrik yang akan dicabut subsidi setelah selesainya pendataan pelanggan rumah tangga miskin golongan 900‎ volt ampere (va).

“Dari pendataan yang dilakukan PLN, ada sekira 18 juta pelanggan golongan pelanggan yang akan dicabut subsidinya,” kata Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun di Jakarta, Rabu (16/3).

Benny menyebut, sesuai data PLN, terdapat 22 juta pelanggan 900 va. Sementaraa berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), terdapat 4,1 juta rumah tangga masyarakat miskin, sehingga ada 18 juta pelanggan yang tidak mendapat subsidi listrik.

“Berarti ada 18 juta pelanggan yang tidak disubsidi,” tegasnya

Menurut Benny jika 18 juta pelanggan subsidinya dicabut maka tarif listriknya mengikuti golongan 1.300 va.

“Artinya tarif listriknya akan naik dari Rp70 ribu per bulan jadi Rp170 ribu per bulan,” tuturnya.

Benny melanjutkan, dalam  melakukan pendataan, PLN menggerakkan seluruh pegawainya yang berada di rayon daerah untuk memilah rumah tangga yang berhak atau tidak mendapat subsidi.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka