Makassar, Aktual.com – Lembaga Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulawesi Selatan mendesak Pemerintah Provinsi Sulsel mengevaluasi secara besar-besaran tata kelola lingkungan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) serta sistem drainase perkotaan.

“Dari analisis Walhi Sulsel bencana banjir dan longsor yang terjadi ini adalah akibat dari buruknya pengelolaan sumber daya alam di daerah hulu dan hilir,” Ucap Kepala Unit Desk Disaster WALHI Sulsel, Muh Akram Sulaiman di Makassar, Rabu (21/1).

Selain itu, berkurangnya daerah resapan air sebagai pemicu terjadinya banjir. Di daerah dataran tinggi misalnya, banyak alih fungsi hutan sehingga erosi dan sedimentasi meningkat.

Bahkan di sepanjang DAS Jeneberang juga banyak tambang pasir dan batu yang mengakibatkan sedimentasi meningkat sehingga terjadi pendangkalan sungai dan kemungkinan menumpuk di Bendungan Bili-bili.

“Laju air dari dataran tinggi semakin cepat bercampur material ini kemudian akhirnya sampai di dataran rendah, kawasan perkotaan yang kekurangan daerah resapan dan sistem drainase yang buruk,” papar dia.

Artikel ini ditulis oleh: