NEW YORK - AUGUST 15: Traders works on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) August 15, 2008 in New York City. Stocks were up in morning trading on Wall Street as the strengthening U.S. dollar drove global commodity prices down. (Photo by Spencer Platt/Getty Images)

New York, Aktual.com – Saham-saham di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis (20/12) waktu AS atau  Jumat (21/12) pagi WIB, karena investor masih terus mencerna keputusan kenaikan suku bunga terbaru oleh bank sentral.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 464,06 poin atau 1,99 persen, menjadi berakhir di 22.859,60 poin. Indeks S&P 500 berkurang 39,54 poin atau 1,58 persen, menjadi ditutup di 2.467,42 poin. Indeks Komposit Nasdaq Composite berakhir 108,42 poin atau 1,63 persen lebih rendah, menjadi 6.528,41 poin.

Federal Reserve AS pada pada Rabu (19/12) menaikkan suku bunga jangka pendek sebesar seperempat poin, tetapi mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga yang lebih lambat pada tahun depan karena ekonomi AS diperkirakan akan mendingin.

“Mengingat kondisi-kondisi realisasi dan ekspektasi pasar kerja dan inflasi, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga federal fund (FFR) menjadi 2,25 persen hingga 2,50 persen,” kata The Fed dalam pernyataannya setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.

Ini menandai kenaikan suku bunga The Fed keempat tahun ini dan langkah kesembilan sejak akhir 2015, ketika bank sentral bergerak maju di jalur normalisasi kebijakan moneter.

The Fed mengatakan pasar tenaga kerja AS telah “terus menguat” dan kegiatan ekonomi telah “naik pada tingkat yang kuat” sejak pertemuan kebijakan terakhir pada November, sementara pertumbuhan investasi tetap bisnis telah “moderat” dari langkah cepat awal tahun ini.

Pasar telah berguncang sepanjang tahun, di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga yang cepat. Kecemasan seperti itu semakin lebih kredibel selama sebulan terakhir karena pertumbuhan diperkirakan mundur.

Kenaikan suku bunga dapat menjadi rintangan bagi perusahaan-perusahaan kecil yang memiliki proporsi utang tinggi, sehingga setiap tanda bahwa The Fed berencana untuk terus menaikkan suku bunga setiap kuartal dapat membebani sentimen perusahaan.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: