Jakarta, Aktual.com — Tiongkok memperingatkan warga yang tinggal dekat lokasi dua ledakan kuat dan telah mengungsi ke satu sekolah untuk pindah pada Sabtu (15/8) setelah perubahan arah angin yang dikhawatirkan membawa partikel-partikel beracun dapat bertiup di pedalaman.

Evakuasi itu dilakukan setelah kebakaran terjadi lagi di lokasi ledakan mematikan pada Rabu di kota pelabuhan Tianjin, di bagian timur laut Tiongkok. Sebuah gudang yang dirancang khusus untuk menyimpang bahan-bahan kimia berbahaya terbakar hari itu, menurut kantor berita Tiongkok, Xinhua.

Warga yang dievakuasi disarankan mengenakan celana panjang dan masker, demikian pengumuman di mikroblog resmi Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana Tiongkong cabang Tianjin.

Para saksi mata mengatakan sejauh ini tidak terjadi kepanikan di jalan-jalan.

Kepolisian Tiongkok mengonfirmasi untuk pertama kali keberadaan bahan kimia sodium sianida yang mematikan di lokasi ledakan yang merenggut 85 jiwa, kata media negara, sementara serangkaian ledakan baru dan kecil terdengar dan kebakaran-kebarakan kecil terjadi.

Polisi mengonfirmasi keberadaan bahan kimia tersebut, fatal ketika termakan atau terhirup, yang berada di “timur lokasi ledakan itu”, menurut Beijing News yang dikelola negara.

Tidak dikatakan seberapa banyak bahan itu ditemukan atau seberapa besar risiko yang ditimbulkan tetapi warga masyarakat menyatakan kecemasan mengenai udara dan air.

“Saya merasa sedikit takut,” kata Li Shulan, 49 tahun, seorang pekerja bangunan, ketika ditanya mengenai kualitas udara.

“Sebenarnya tak baik. Seperti Anda lihat bos kami meminta kami pakai masker.” Sebuah kawasan tiga kilometer dari lokasi ledakan ditutup, menurut Beijing News.

Sekitar tujuh ledakan kecil terjadi di kawasan itu pada Sabtu, demikian laporan di mikroblog resmi China Central Television.

Seorang saksi mata Reuters mengatakan satu kebakaran baru membakar sejumlah mobil yang diparkir dekat lokasi ledakan. Media negara melaporkan kebakaran-kebakaran lain di kawasan itu.

Artikel ini ditulis oleh: