Jakarta, Aktual.com – Warga dari empat desa di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengeluhkan pembuangan limbah kotoran sapi dari industri peternakan sapi milik PT Rafles di atas perbukitan yang menyebabkan sumber air bersih warga dan untuk kolam ikan menjadi kotor.

“Akibat kotoran sapi itu banyak ikan milik warga mati, ikan saya saja satu kolam mati semua,” kata Arif warga Kampung Cihampelas, Desa Mekarjaya, Rabu (19/9).

Ia menuturkan, warga yang berada di sekitar peternakan sapi tersebut banyak yang melakukan budi daya ikan, karena memiliki sumber air yang cukup.

Namun sejak PT Rafles beroperasi, kata dia, air yang menjadi sumber warga untuk mengaliri kolam menjadi kotor akibat kotoran sapi, sehingga ikan yang dipelihara banyak yang mati.

“Sekarang kolam ikan saya yang dijadikan tempat usaha pemancingan menjadi tercemar, akibatnya usaha saya terpaksa tutup,” katanya.

Ia mengungkapkan, akibat limbah kotoran sapi itu sekitar dua kwintal ikan yang dipelihara mati dengan kerugian materi sekitar Rp5 juta.

Warga lainnya dari Kampung Cimuncang, Desa Rancabango, Yepi mengeluhkan hal yang sama dengan pencemaran limbah kotoran sapi yang menyebabkan sumber air untuk kolam ikan warga menjadi kotor.

Bahkan, Yepi mengungkap, sebanyak 7 kwintal ikannya mati akibat airnya tercemar kotoran sapi.

Ia menambahkan, selain untuk mengairi kolam ikan, warga juga biasa memanfaatkan air tersebut untuk kebutuhan mandi maupun mencuci.

Namun akibat airnya kotor oleh kotoran sapi, kata dia, warga mengeluhkan gatal-gatal dan enggan untuk menggunakan air dari kolam tersebut.

“Berdasarkan laporan warga ada empat desa yang mengeluhkan masalah limbah kotoran sapi ini,” katanya.

Ia berharap, PT Rafles bertanggungjawab dalam pencemaran lingkungan tersebut dan memberikan ganti rugi kepada warga yang terdampak limbah tersebut.

Sementara, Humas PT Rafles, Toni menyatakan, aliran air yang tercampur kotoran sapi itu disebabkan adanya kebocoran penampungan di kawasan industri.

Ia berjanji, PT Rafles akan bertanggungjawab dengan mengganti semua kerugian yang dialami warga, dan menjamin tidak akan terulang kembali kejadian tersebut.

“Saya minta maaf atas musibah ini, kami berjanji akan mengganti semua kerugian yang diderita warga,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: