Warga melintas dengan berlatar belakang asap kebakaran di kawasan gunung Merapi terlihat dari Jrakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (1/11). Titik api diketahui pertama kali muncul di kawasan Hutan Lindung Gunung Merapi di Desa Sepi, Selo, Minggu (01/11) pagi dan menyebar kawasan sekitarnya. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/foc/15.

Sleman, Aktual.com – Puluhan warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini masih bertahan di barak pengungsian setelah terjadi erupsi fratik pada Senin (21/5) malam dan Selasa dini hari.

“Saat ini hingga pukul 06.00 WIB masih ada sebanyak 69 warga yang bertahan di barak pengungsian. Mereka terdiri para lansia dan balita,” kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sleman Makwan, Selasa (22/5).

Menurut dia, warga yang masih mengugsi tersebut terdiri dari warga di Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul di Desa Glagaharjo dan warga di Desa Umbulharjo serta Argomulyo. “Di Balai Desa Glagaharjo tercatat yang sebelumnya ada 371 pengungsi saat ini tinggal tujuh pengungsi, mereka dalam kondisi sehat,” katanya.

Kemudian di Huntap Dusun Singlar, Glagaharjo dari 19 pengungsi, tinggal satu pengungsi, di rumah Dukuh Kalitengah Lor dari 44 pengungsi tinggal 29 pengungsi, rumah Dukuh Kalitengah Kidul masih ada 20 pengungsi.

“Sedangkan di SD Sanjaya Tritis dari 510 pengungsi tadi malam, pagi ini tinggal 10 pengungsi, di Balai Desa Argomulyo dari 200 pengungsi sudah pulang semua, Balai Desa Umbulharjo dari 200 pengungsi sudah pulang semuya dan Balai Desa Sindumartani, Ngemplak dari 20 pengungsi sudah pulang semua. Sementara di Kantor Kecamatan Cangkringan dari 100 pengungsi sudah pulang semua,” katanya.