Langkah preventif yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengantisipasi terjadinya kasus penculikan di wilayahnya, bukan saja melalui imbauan yang disampaikan melalui surat edaran.
Lebih jauh, menurut Eddy Christyanto, BPPD dan Linmas, selama ini dirinya telah menginstruksikan kepada para kasatgas (Kepala Satuan Tugas) Linmas untuk berkeliling ke sekolah-sekolah, terutama TK dan SD.
“Kalau jam pulang, saya minta dimonitor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, dimana anak-anaknya antarjemput. Sekolah kita minta menutup pagar dan berhati-hati,” katanya.
Jumlah Kasatgas Linmas yang bertugas mengawasi sekolah-sekolah sebanyak 154 orang. Untuk itu, di masing-masing kelurahan memiliki satu orang kasatgas linmas.
Eddy mengakui keterbatasan personel menyebabkan tidak semua sekolah bisa dipantau. Untuk itu, pihaknya hanya memonitor sejumlah sekolah tertentu yang memungkinkan berpotensi terjadi tindak penculikan.
Ia meminta petugas keamanan untuk menanyai kepada setiap tamu yang berkunjung, ingin menemui siapa, kemudian mencatat nomor kendaraannya.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin