Arsip foto - Sejumlah pengungsi korban banjir beristirahat di posko pengungsian gedung TPQ khurriyatul fikri, Pasuruhan Lor, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (16/3/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus mencatat hingga Sabtu (16/3) sebanyak 911 jiwa korban banjir diungsikan ke tempat yang lebih aman di 14 posko pengungsian. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/rwa.

Kudus, aktual.com – Jumlah warga terdampak banjir yang mengungsi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, jumlahnya semakin bertambah, yakni menjadi 5.014 jiwa, menyusul jumlah desa yang terdampak banjir juga bertambah.

“Saat ini banjir di Kabupaten Kudus semakin meluas hingga di 31 desa dari sebelumnya hanya 29 desa. Belum lagi dengan pengungsi dari Kabupaten Demak,” kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji di Kudus, Rabu (20/3).

Untuk jumlah warga di Kudus yang terdampak, kata dia, hingga Selasa (19/3) pukul 22.00 WIB, totalnya sekitar 39.272 jiwa, sedangkan yang mengungsi ada 3.041 jiwa atau 828 keluarga.

Ribuan pengungsi tersebut, kata dia, tersebar di 29 lokasi pengungsian. Di antaranya, ada yang menempati aula gedung DPRD Kudus, balai desa, tempat ibadah, tempat pendidikan, dan rumah warga.

Sementara untuk dapur umum disediakan di 15 lokasi, mulai dari Balai Desa Golantepus, Balai Desa Jati Wetan, Gulang, Blimbing Kidul, gedung DPRD, masjid, TPQ, serta gereja.

Untuk jumlah pengungsi asal Kabupaten Demak sebanyak 1.973 jiwa atau 500 keluarga.

Terkait ketersediaan logistik, untuk saat ini masih mencukupi. Meski demikian, nantinya juga ada pihak yang akan membantu memenuhi kebutuhan logistik.

Pemkab Kudus juga bisa menggunakan dana tidak terduga, menyusul adanya penetapan status tanggap darurat bencana angin kencang, banjir, dan tanah longsor.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain