Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah untuk menjaga harga bahan-bahan kebutuhan pokok. Pasalnya potensi kenaikan inflasi ke depan semakin tinggi, mengingat dampak gangguan el nino di Februari akan terasa. Inflasi Januari 2016 saja akan mengalami kenaikan yang didorong komponen volatile food.
“Intinya, volatilitas inflasi kita tergantung dengan komponen volatile food, pemerintah harus menjaga,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung di Jakarta, Rabu (20/1).
Berdasarkan survei mingguan BI, kata Juda, hingga pekan kedua Januari 2016 laju inflasi sebesar 0,7 persen (month-to-month) yang lebih besar didorong komponen harga pangan bergerak.
Apalagi, kata Juda, dampak el nino juga akan menurunkan hasil panen padi, sehingga memicu kenaikan harga beras. “Mestinya pemerintah sudah mengantsipasi ini. Jangan sampai volatile food tidak bisa dijaga,” tuturnya.
Sebagai antisipasi sementara, hatap BI, pemerintah memutuskan mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan domestik, terutama di Kuartal I-2016. “Karena, kuartal pertama tahun ini krusial,” tegasnya.
Karena pada dasarnya, ada lima komponen bahan pangan yang paling mempengaruhi laju inflasi, yakni beras, daging, cabai, bawang, dan ayam serta telur. “Selama pemerintah bisa jaga yang lima itu, maka itu sudah cukup,” ucapnya.
Ia kembali melanjutkan, dari inflasi berdasar komponen administered price mengalami penurunan, karena dampak dari penurunan harga minyak mentah dunia. “Harga BBM (bahan bakar minyak) kan turun, tetapi volatile food-nya tinggi,” ucapnya.
Dengan demikian, jelas dia, pemerintah harus lebih intensif mencermati dan menjaga stabilitas harga pangan. “Dijaga supaya seperti tahun lalu. Kalau tidak dijaga, akan menjadi risiko,” ujar Juda.
Pada Senin lalu (18/1), Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, peningkatan laju inflasi Januari 2016 lebih banyak didorong oleh kenaikan harga produk hortikultura, telur dan daging ayam ras.
“Inflasi (hingga) pekan kedua Januari 2016 masih sebesar 0,75 persen (m-t-m). Kami memberi perhatian kepada komoditas hortikultura, khususnya cabai dan bawang merah,” kata Agus Marto di DPR.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan