Jakarta, Aktual.com — Aparat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengharapkan warga untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat pergantian musim dari kemarau ke hujan.

“Kasus penderita DBD selama tahun 2015 sebanyak 123 orang, hal itu perlu diantisipasi akibat penularan nyamuk,” demikian kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kabupaten Tangerang, Ni Wayan Manik Kusmayoni, di Tangerang, Kamis (17/12).

Ni Wayan mengatakan, penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegepty yang berkembang memasuki siklus tiga tahunan, maka ketika musim hujan berkembang biak lebih cepat.

Menurut dia, biasanya perkembangan nyamuk itu mulai Januari hingga April karena mengalami puncak saat musim hujan.

Dia mengatakan sesuai data bahwa penderita DBD tahun 2015 menurun bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 316 kasus.

Penyakit DBD tersebut menyerang warga yang bermukim pada 29 kecamatan dan mendapatkan perawatan di tiap Puskesmas, RSUD Tangerang, RSUD Balaraja.

Namun demikian, pihaknya tidak mengetahui secara pasti jumlah penderita DBD yang meninggal dunia karena banyak yang melarikan ke RS Swasta setempat ketika dalam kondisi kritis.

Pada hakikatnya, dia menambahkan adalah perkembangan penyakit DBD lebih banyak pada saat perubahan cuaca seperti saat ini.

Pihaknya mengharapkan agar warga untuk selalu membersihkan botol yang berisi air, bak penampung, air genangan serta ban bekas yang berisi air.

Upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran DBD yakni dengan penyemprotan, tapi tidak efektif karena yang mati adalah induknya, namun telur terus berkembang biak.

Dia menambahkan pada lokasi rawan banjir juga perlu antisipasi penyebaran DBD karena air bah memasuki rumah penduduk.

Sementara itu, Kepala Dinkes Pemkab Tangerang Naniek Isnaini mengatakan telah menyiapkan sebanyak 75 ambulans yang dilengkapi peralatan medis untuk membantu korban banjir karena memasuki musim hujan.

Naniek mengatakan selain persiapan ambulan, pihaknya juga sudah siaga 24 jam para dokter dan petugas medis di tiap Puskesmas.

Menurut dia, ada sebanyak 80 dokter yang siap memberikan pelayanan medis terbaik kepada warga korban banjir.

Pernyataan tersebut terkait Pemkab Tangerang memasuki siaga banjir karena terdapat tiga sungai besar yakni Cimanceuri, Cisadane dan Cidurian, bila meluap merendam rumah penduduk.

Sedangkan, setiap musim hujan, ribuan rumah penduduk terendam dengan ketinggian air 50 cm hingga mencapai 1,3 meter karena letaknya lebih rendah dari permukaan sungai.

Artikel ini ditulis oleh: