Kendari, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari mengeluarkan peringatan dini curah hujan yang terjadi di Provinsi Sulawesi Tenggara yang hampir seluruh wilayahnya akan hujan dan berpotensi timbulkan bencana hidrometeorologi.

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie, melalui pesan yang diterima, Minggu (20/6), mengatakan peningkatan curah hujan ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, genangan, guntur, angin kencang,
jarak pandang terbatas, dan lain-lain.

Ia mengatakan hari ini hujan meluas di daerah-daerah di Sultra. Besok sudah mulai berkurang, akan tetapi di sebagian pesisir timur Sultra masih ada potensi hujan sedang sampai lebat seperti Konawe Kepulauan, Buton Utara dan Wakatobi.

“Seiring dengan belum masuk musim kemarau di Sultra maka potensi bencana hidrometeorologi perlu kita waspadai, terutama yang diprediksi terjadi hujan sedang sampai lebat,” ujar Faizal.

Dikatakannya, anomali suhu muka laut di perairan sekitar wilayah Sultra yang dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air). Dan massa udara basah lapisan rendah dan indeks labilitas kuat skala lokal terkonsentrasi di wilayah Sultra menjadi faktor yang meningkatkan potensi pembentukan awan hujan.

Hari ini, wilayah yang berpotensi hujan ringan yang dapat disertai guntur dan angin kencang yaitu di Kabupaten Konawe (siang – sore hari), Konawe Selatan (siang-sore hari), Konkep (siang – sore hari), Konawe Utara (Konut) (siang- malam hari).

Kemudian Muna (siang – sore hari), Muna Barat (Mubar) (siang- sore hari), Buton (siang-sore hari), Butur (siang-sore hari), Kendari (siang-sore hari), dan Wakatobi (dini hari).

Sedangkan pada Senin (21/6), potensi hujan terjadi di wilayah pesisir Wakatobi di pagi hari, Konkep siang sampai sore, dan Butur siang sampai sore. Pada Selasa (22/6/2021) potensi hujan sudah mulai berkurang bahkan tidak terdeteksi di daerah Sultra.

Ia mengimbau masyarakat Sultra agar waspada dan berhati-hati serta memperbarui informasi cuaca dari BMKG agar mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.(Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Warto'i