Jakarta, Aktual.co — Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Manoarfa mengatakan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dapat membawa dampak yang positif bagi para pelaku usaha ekspor. 
Pasalnya, jika pelaku usaha ekspor tersebut memproduksi barang-barang ang biasa diperdagangkan di pasar luar negeri (tradable goods) akan bisa bergerak cepat.
“Kalau punya basis ekspor kuat dan industri, serta bahan bakunya dari Indonesia, selama tidak ada utang Dolar AS, saya kira ngga masalah,” ujar Suharso di Jakarta, Sabtu (14/3).
Lebih lanjut dikatakan Suharso, jika ara pelaku usaha ekspor menjalankan produk trading goods maka perekonomiannya akan berjalan.
“Kalau non-trading goods dia akan mandek biasanya,” kata dia,
Namun, menurutnya saat ini Indonesia masih menjalankan usaha non-trading goods. Sehingga, inflasi masih berjalan, dan kata dia, hal itu harus segera diperbaiki.
“Di situlah letak industri, mata rantai, dan dengan banyaknya mata rantai maka onkos akan semakin bertambah, baiaya logistik, termasuk pajak,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby