“Jadi kalau dikatakan bahwa blok-blok migas dengan skema gross split kurang diminati investor, buktinya hari ini, alhamdulillah 5 blok dari 7 blok yang ditawarkan akan diambil oleh investor. Investor atau kontraktor yang mengambil adalah kontraktor sebagian besar internasional kontraktor,” tuturnya.
Lebih lanjut Arcandra memaparkan, WK migas yang diminati investor yaitu WK Andaman I diminati oleh Mubadala Petroleum (SE Asia) Ltd. Selanjutnya, WK Andaman II diminati oleh 3 perusahaan yaitu Repsol Exploracion SA, EMP Tbk, dan konsorsium Premier Oil Far East Ltd, Mubadala Petroleum (SE Asia) dan Kris Energy.
Selain itu, WK Merak-Lampung diminati oleh PT Transri Madjid Energy. WK Pekawai dibidik oleh PT Saka Energy Indonesia dan WK West Yamdena juga diajukan penawaran oleh PT Saka Energy Indonesia.
Namun untuk WK penawaran langsung lainnya yakni South Tuna dan Kasuri III, tidak ada peminat.
Selanjutnya, untuk blok-blok yang belum laku akan dilakukan lelang secepatnya pada bulan Januari tahun 2018 dengan skema bagi hasil gross split. Disinyalir blok migas yang belum laku ini karena belum ditemukan keekonomian lapangan dengan harga minyak masih sekitar USD 60 per barrel.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid