Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin lebih banyak menghabiskan waktu di zona merah seiring aksi ambil untung pelaku pasar. Selain itu, dengan adanya utang gap 5.102-5.111 tersebut membuat IHSG berkeinginan untuk menutup utang gap tersebut.

Analis dari Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada mengatakan jelang akhir sesi laju IHSG sempat ditarik naik, namun belum cukup mampu membawanya ke zona hijau.  Imbas kenaikan harga BBM yang dan kenaikan reaktif BI rate yang sebelumnya direspon positif, dimanfaatkan pelaku pasar untuk profit taking.

“Kenaikan harga BBM yang dan kenaikan reaktif BI rate yang sebelumnya direspon positif, dimanfaatkan pelaku pasar untuk profit taking. Adapun transaksi asing kembali tercatat nett sell (dari nett buy Rp 431,30 miliar menjadi net sell Rp 432,38 miliar),” tulis Reza dalam risetnya.

Pada perdagangan Jumat ((21/11) Reza memperkirakan laju IHSG  berada pada rentang support 5.055-5.068 dan resisten 5.100-5.132. Laju IHSG gagal mendekati di target resisten (5.132-5.145) dan lebih banyak di area target support (5.090-5.105). Utang gap 5.102-5111 sebelumnya tersisa telah lunas.

“Tetapi, masih maraknya sentimen negatif dari sejumlah bursa saham global membuat laju IHSG cenderung tertekan dan masih menyimpan potensi pelemahan lanjutan,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka