Jakarta, Aktual.com — Harga minyak mentah dunia makin anjlok meninggalkan $28 dan bersiap mendekati di bawah $27 per barel. Minyak mentah AS (WTI) berdasarkan data bloomberg sampai sore ini Rabu (20/1) WIB terpantau berada di angka $27,51 per barel. Sedangkan Minyak mentah London (Brent) terpantau berada di angka $27,84 per barel.
IEA mengatakan harga minyak diperkirakan akan jatuh lebih jauh tahun ini karena pasokan jauh melebihi permintaan, dengan kembalinya eksportir minyak utama Iran ke pasar mengimbangi setiap pengurangan produksi dari negara lainnya.
“Bisakah itu bergerak lebih rendah?” tanya IEA. “Kecuali ada suatu perubahan, pasar minyak bisa tenggelam dalam kelebihan pasokan. Jadi jawaban untuk pertanyaan kami adalah tegas ya. Ini bisa bergerak lebih rendah.” Pasar telah dibanjiri dengan pasokan karena tingkat produksi yang tinggi di Amerika Serikat dan di kartel OPEC, yang tahun lalu menolak desakan untuk memangkas produksi karena mereka terlihat berupaya mempertahankan pangsa pasarnya.
Fokus pada Iran Harga telah jatuh sekitar 75 persen sejak pertengahan 2014, terpukul oleh badai sempurna dari membanjirnya pasokan, permintaan lemah, melambatnya ekonomi global dan dolar yang kuat.
Krisis minyak telah menyebabkan keributan di seluruh pasar global, menghapus triliun dolar valuasi, karena melemahnya permintaan untuk komoditas mengisyaratkan pelemahan di negara-negara konsumen.
Penurunan harga juga telah menyebabkan perusahaan-perusahaan energi utama mempertimbangkan kembali atau membatalkan investasi dan proyek mereka serta dan merumahkan ribuan pekerja.
“Jelas ada fokus lebih lanjut tentang potensi penambahan Iran ke pasokan harian,” kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets Australia.
“Di atas semua itu, ada kekhawatiran lebih lanjut bahwa persediaan yang ada di Iran sekarang dibuka karena sanksi telah dicabut,” katanya kepada AFP melalui telepon dari Sydney.
“Datang di atas lingkungan harga yang sangat rapuh, itu jelas memiliki dampak.” Iran pada Senin memerintahkan peningkatan produksi minyak mentah sehari setelah sanksi Barat dicabut pada negara itu dalam menanggapi kepatuhan Teheran atas kesepakatan pembatasan program nuklirnya.
Perusahaan Minyak Nasional Iran mengatakan telah memerintahkan peningkatan produksi sebesar 500.000 barel per hari. Republik Islam saat ini memproduksi 2,8 juta barel per hari dan ekspornya hanya sekitar satu juta barel.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan