Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Provinsi Jambi membekukan sebanyak 1.300 unit koperasi karena tidak aktif dan tidak melakukan rapat anggota tahunan.
Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jambi, Lanjariyanto di Jambi, Minggu (7/6), mengatakan jumlah koperasi yang dibekukan tersebut tersebar di seluruh kabupaten/kota daerah ini.
“Rekomendasi kita, dibekukan. Tapi pihak kabupaten/kota diberi kesempatan untuk memverifikasi koperasi yang dimaksud secara ‘by name by addres’ untuk tetap aktif,” kata Lanjariyanto.
Dia menegaskan, jika sudah dibekukan artinya koperasi tersebut dilarang melakukan aktivitasnya. Koperasi bidang Perkebunan katanya paling banyak yang dibekukan.
Lanjar menjelaskan, jumlah koperasi di Jambi tercatat sebanyak 3.666 unit, dan sekitar 40 persen dari jumlah tersebut sudah tidak aktif dan akhirnya dibekukan kepengurusannya.
“Sebelum dibekukan kita juga lakukan penelusuran untuk melihat aktivitasnya. Dan ada yang hanya namanya saja, ketika ditelusuri ke alamatnya ternyata koperasi itu tidak ada. Ada juga yang tidak ada papan merek dan ada koperasi yang tidak punya pengurus,” katanya menjelaskan.
Menurutnya, jika banyak koperasi baik di bidang pertanian maupun perkebunan yang aktif, maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Jambi, masyarakat tentu akan merasakan kesejahteraan, terutama kelompok koperasi itu sendiri.
Di samping itu, Dinas Koperasi Provinsi Jambi sendiri katanya juga menyusun program dalam rangka peningkatan SDM pengurus koperasi, salah satunya melatih pengurus dan pengelola, khususnya koperasi yang sudah mempunyai usaha unggulan.
Jika koperasi di Jambi tidak mampu mempersiapkan diri dalam dunia usaha, tentu saja ke depan akan ketinggalan dalam menghadapi MEA. Untuk itu peran kabupaten diharapkan berjalan seiring dengan pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi.
“Kita sudah ada program peningkatan SDM setiap tahunnya, salah satunya melalui bimbingan tekhnis. Itu kami lakukan secara intensif. Tapi peran kabupaten tentu juga diperlukan salah satunya memantau perkembangan dan menampung keluhan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby