Jakarta, Aktual.co — Kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia semakin menyimpang dari cita-cita proklamasi kemerdekaan dan pancasila. Kehidupan demokrasi dijalankan tanpa roh demokrasi, sehingga demokrasi Indonesia pantas disebut demokrasi kriminal karena hukum dan penegakan hukum yang ada lebih tunduk kepada kemauan penguasa daripada untuk mengatur kekuasaan pemerintahan.
Sistem demokrasi yang seharusnya berjalan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat sepertinya sudah tidak berjalan lagi pada rezim sekarang ini, karena peran pemerintah saat ini sudah mementingkan diri sendiri dan peran wakil rakyat cenderung menjadi wakil partai politik dan mewakili dirinya sendiri.
Hak-hak rakyat sebagai warga negara tidak lagi dimaknai dan diakui sebagai sumber kekuasaan dan pemberi mandat kepada penyelenggara kekuasaan negara. Untuk itu diperlukan pemimpin yang perduli terhadap kedaulatan rakyat demi terciptanya keadilan sosial.Pers yang sering di gadang –gadang sebagai garda terakhir pengawal demokrasi justru menjerumuskan diri ke dalam lingkaran politik praktis. Media-media besar sudah dikuasai para politisI sehingga independensi jurnalistik mulai dipertanyakan, pers digunakan para pemiliknya untuk mengangkat dan menjatuhkan lawan-lawan politiknya  sehigga rakyat semakin bingung untuk membedakan kebenaran dan kebhatilan.