Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengibaratkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai kereta api yang berjalan di atas rel, memiliki tujuan jelas dan tidak bisa dibelokkan.
“MUI itu khittah-nya dua, pelayan umat, mitra pemerintah ini relnya ada dua. Karena itu, MUI tidak bisa dibelok-belokan karena ada relnya. Jadi, saya sering mengibaratkan MUI itu kaya kereta api, tidak bisa dibawa ke mana-mana karena ada relnya. MUI itu gerbongnya banyak di belakang, jadi tidak bisa dibawa ke mana-mana, ada khittah-nya,” kata Wapres di Jakarta, Jumat(26/7).
Ma’ruf Amin menegaskan MUI berperan sebagai pelayan umat dan mitra pemerintah, menjaga umat dari paham yang menyimpang, baik yang ekstrem maupun liberal.
“Jadi, pahamnya washatiyah moderat, ini yang harus dijaga dari makan minum yang tidak halal makanya ada proses sertifikasi, dan ber-muamalah yang tidak sesuai syariah maka dikembangkan ekonomi syariah ini bagian dari pada upaya himayatul ummah (pelindung umat),” tambahnya.
Selain itu, Wapres juga membahas pentingnya pemberdayaan umat Islam agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional.
“Jangan menjadi bagian yang lemah yang dhuafa maka diberdayakan ekonomi supaya bisa berpartisipasi, berkontribusi dalam pembangunan nasional kita,” ucap Ma’ruf.
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Firgi Erliansyah