Jakarta, Aktual.co —Pada hari kedua(27/11) Seminar Series yang diadakan oleh Dewan Guru Besar Universitas Indonesia menghadirkan salah satu Capres yang cukup populer yaitu Prabowo Subianto. Dalam seminar yang bertemakan  “Indonesia Menjawab Tantangan : Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang” Prabowo merumuskan 4 tantangan yang akan dihadapi presiden Indonesia di masa mendatang, menipisnya sumber daya energi, ledakan jumlah penduduk Indonesia, sistem pemerintahan yang lemah, tidak efisien dan korup. Yang terakhir adalah ketidakseimbangan struktural ekonomi Indonesia.
Minyak, gas, batubara sudah semakin menipis jumlahnya. Tapi sampai saat ini pemerintah belum mempunyai tata kelola energi alternatif yang nyata. Sedangkan sumber-sumber energi yang terbatas itu sudah dikontrak dan dikuasai oleh asing, sehingga di berbagai daerah terjadi kelangkaan minyak maupun gas.
Jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 240 juta jiwa, setiap tahun mengalami peningkatan sekitar 5 juta jiwa. Tetapi pemerintah tidak mempunyai program yang komprehensif dalam mengendalikan laju pertambahan penduduk, bahkan pertambahan jumlah penduduk belum mendapatkan perhatian sama sekali cenderung diabaikan. Padahal ledakan jumlah penduduk merupakan masalah yang serius.  
Prabowo juga menyoroti tentang fenomena pemekaran wilayah “Sudah terlalu berlebihan kabupaten yang dimekarkan, sehingga anggaran Negara habis tersedot untuk gaji pegawai, tunjangan bupati, fasilitas bupati dan seterusnya. Seharusnya anggaran untuk membangun jalan, jembatan, fasilitas kesehatan, pendidikan terkuras untuk membangun rumah dinas bupati, mobil bupati, gaji pegawai baru sehingga terjadi pemborosan anggaran yang tidak efektif ”.
“Pemerataan pembangunan yang digadang-gadangkan pemerintah juga tidak terbukti”. Jelas prabowo. “60 % uang yang beredar di Indonesia ada di DKI, 30 % ada di kota provinsi lainnya dan yang berputar di desa-desa hanya 10%. Padahal 2/3 dari penduduk Indonesia tinggal di desa, Berarti 160 juta penduduk Indonesia hanya menguasai 10% dari uang yang beredar di Indonesia. Secara logika kemiskinan masih membelenggu desa-desa di Indonesia,” Ungkap Prabowo  
“Sistem ekonomi Indonesia sekarang tidak mendukung kesejahteraan, keadilan dan ketahanan nasional. Kekayaan nasional yang tidak dikelola secara optimal berakibat pada melemahnya berbagai aspek dan lini perangkat Negara.” Tutup Prabowo.