Jakarta, Aktual.co —Dewan Guru Besar Universitas Indonesia kembali menghadirkan tokoh-tokoh nasional dalam perhelatan seminar yang bertema “Indonesia Menjawab Tantangan : Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang”. Pada kesempatan kali ini, tokoh yang dihadirkan merupakan peserta konvensi Partai Demokrat yaitu  Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Dalam materi pidatonya Dahlan menyoroti tentang rumitnya birokrasi di Indonesia, birokrasi yang panjang dan berbelit justru yang menghambat pembangunan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan Dahlan untuk menyederhanakan birokrasi guna mempercepat pembangunan, tetapi tindakanya tersebut terbentur dengan peraturan. 
Mantan Dirut PLN itu juga berencana mengembangkan listrik biomass untuk daerah-daerah terpencil di Indonesia. Proyek biomass tidak akan dikerjakan oleh PLN, karena menurut Dahlan, PLN sudah terlalu besar tanggung jawabnya. Kelebihan listrik berbasis biomass ini menjadikan masyarakat tidak hanya sebagai konsumen melainkan juga sebagai produsen.
Materi pidato Gita Wirjawan lebih menitik beratkan pada mental rakyat Indonesia dan ekonomi Indonesia kedepan. “Mental bangsa Indonesia sebagai bangsa pemenang harus ditanamkan pada rakyat Indonesia, supaya tidak minder dalam komunitas Internasional. Faktor yang membuat rakyat Indonesia kurang percaya diri dikarenakan dompetnya tidak ada isinya,” Ujar Gita dengan nada semangat. 
Gita juga memaparkan potensi ekonomi Indonesia kedepan, dalam 20 tahun mendatang kekuatan ekonomi Indonesia akan berada pada tingkat 7 besar dunia. Dengan posisinya itu, Indonesia akan mampu mempengaruhi geo politik Internasional. 
Mantan Banker itu juga menyinggung tentang persepsi masyarakat yang menuduh dirinya neolib, padahal sebenarnya dia kena getahnya saja. “Kebutuhan daging sapi dan kedelai yang tidak mampu dipenuhi produksi dalam negeri, sehingga terpaksa harus impor untuk stabilitas harga,” Jelas Gita.