Jakarta, Aktual.co — Acara penutupan Seminar Series : “Indonesia Menjawab Tantangan : Kepemimpinan Menjadi Bangsa Pemenang”. Menghadirkan tokoh fenomenal sebagai pembicara seminar. Megawati dan Joko Widodo didaulat sebagai pembicara penutup seminar yang berlangsung sejak 26 sampai 30 November 2013. Seperti sudah diprediksi oleh panitia, kepopuleran 2 pembicara tersebut mampu menarik minat ratusan peserta dan media yang hadir di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dalam pidatonya, Megawati mengkritisi sistim politik di Indonesia, Istilah oposisi yang sering di ucapkan politisi dan akademisi terhadap PDIP kurang tepat. Oposisi itu ada di sistem pemerintahan parlementer, sedangkan Indonesia menganut sistim presidensial. PDIP hanya memposisikan di luar pemerintahan, tapi bukan berarti oposisi.
Ketua partai berlambang banteng itu juga mempertanyakan kebijakan ekonomi Indonesia. Kemandirian ekonomi, kemandirian pangan yang sudah di desain oleh para pendiri bangsa, sekarang semakin jauh dari cita-cita awal berdirinya bangsa Indonesia. Berbagai kebutuhan dasar rakyat Indonesia di impor dari Negara lain, sungguh ironi sekali mengingat Indonesia merupakan Negara agraris.
Makna Bhineka Tunggal Ika juga sudah semakin memudar di masyarakat, banyaknya konflik dan kekerasan di rakyat bawah merupakan cerminan menurunya sifat saling menghargai perbedaan.
Joko Widodo, sebagai tokoh paling populer di Indonesia saat ini membatasi materi pidatonya hanya tentang permasalahan Jakarta. Kegiatan blusukanya hanya ingin mendekatkan dirinya dengan permasalahan yang dihadapi warga Jakarta. “Menemukan masalahnya dan secepatnya dicarikan solusinya “. Ucap mantan wali kota solo itu.
Gubernur DKI itu juga mengutarakan, bahwa dirinya hampir dimakjulkan oleh DPRD DKI karena program Kartu Jakarta Sehat, saat awal berlakunya terjadi lonjakan pasien di semua rumah sakit di Jakarta. Sehingga banyak pasien yang tidak tertangani secara optimal, tetapi program KJS sekarang sudah berjalan normal dan terkendali.
Jokowi juga menyampaikan kerjasama Jakarta dengan daerah sekitar, seperti Jawa Barat dan Banten dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Jakarta. Banjir dan macet merupakan masalah utama Jakarta, tetapi penyelesaian masalah tersebut hanya bisa diwujudkan dengan menggandeng kerjasama dengan daerah sekitar.