Jakarta, Aktual.co — Polemik pengelolaan Blok Mahakam paska tahun 2017 ternyata belummereda, dengan di motori IREES beberapa tokoh bangsa  menggelar seresehan di ruang GBHN-Nusantara V- MPR RI.Para tokoh tersebut kembali menegaskan kepada pemerintah supayapengelolaan blok mahakam paska berakhirnya kontrak Total E&P agar pengelolaanyadiserahkan ke pertamina. Perlu diketahui Total E&P sudah mengelola BlokMahakam sejak tahun 1967 dan diperpanjang pada tahun 1997.Kontrak Total E&Pakan berakhir pada tahun 2017, berarti hampir 50 tahun Total E&P menghisapBlok Mahakam. Pemerintah, lewat kementrian ESDM terindikasi akan memperpanjang pengelolaanblok mahakam kepada Total E&P, karena pemerintah menganggap pengelolaanblok mahakam penuh resiko, padat modal, padat teknologi dan merasa Pertaminabelum mampu untuk mengelola Blok Mahakam secara sendiri, Pemerintah menyarankanPertamina untuk  join Operations. Tri Sutrisno menjelaskan ”Tidak ada alasan bagi pemerintah untukmeragukan kemampuan Pertamina. Menurutnya sumber daya manusia bangsa ini mampuuntuk mengelola Blok Mahakam, begitu juga dengan masalah teknologi dan pendanaan”. Para tokoh yang diwakili Tri Sutrisno, Fuad Bawazierdan Din Syamsudin menyatakan akan terus memperjuangkan Blok Mahakam supayadikelola bangsa sendiri.