Prajurit TNI dan masyarakat membantu tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah yang dideportasi pemerintah Kerajaan Malaysia saat turun dari kapal setibanya di Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (20/5) malam. Pemerintah Kerajaan Malaysia kembali mendeportasi 131 TKI bermasalah yang bekerja di Negeri Sabah karena kasus keimigrasian, narkoba dan kriminal lainnya ke Kabupaten Nunukan. ANTARA FOTO/M.Rusman/ama/16

Sidoarjo, Aktual.com – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur mencatat pada H-4 Lebaran 2017, sekitar 2.400 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jatim pulang ke Indonesia untuk merayakan Idul Fitri 1438 H.

Kepala Dinas dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Setiajit di Sidoarjo, Rabu (21/6) malam, mengatakan, jumlah tersebut sekitar 400 orang di antaranya sudah selesai kontrak kerjanya.

“Sedangkan sekitar 2.000 orang sisanya adalah mereka yang mengambil cuti guna merayakan lebaran tahun ini. Kami memprediksi sampai dengan hari H lebaran bisa tembus sampai dengan 3000 orang TKI yang pulang ke Indonesia,” katanya.

Ia mengemukakan, para TKI itu datang dari berbagai negara seperti dari Taiwan, Malaysia dan Arab Saudi. Di antara mereka yang pulang juga ada TKI yang bermasalah, seperti tidak cocok dengan majikan sehingga pindah majikan atau penempatan tidak sesuai dengan peruntukannya.

Ditambahkan, para TKI yang bekerja di luar negeri ini khusus di Jawa Timur nilai remitansi (pengiriman uang dari luar negeri) bisa mencapai Rp2 triliun sampai dengan akhir tahun 2017.

“Hal ini berdasarkan pada pemantauan kami sampai dengan semester pertama tahun 2017 yang mencapai Rp1 triliun. Hal ini meningkat sekitar 10 persen jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya mencapai Rp1,8 triliun,” ujarnya.

Ia menjelaskan para TKI rata-rata bekerja di perkebunan, pembantu rumah tangga dan juga tenaga kuli bangunan. Rata-rata gaji mereka bisa mencapai Rp8 juta hingha Rp10 juta setiap bulannya.

Sementara itu, Partini salah satu TKI asal Magetan, Jawa Timur, menyebutkan kalau dirinya hanya mendapatkan cuti sekitar tiga pekan dari majikannya di Taiwan.

“Cutinya hanya tiga pekan, setelah itu balik lagi,” katanya. (ant)

Artikel ini ditulis oleh: