Jakarta, Aktual.com — PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto, Jawa Tengah, memperpanjang rangkaian KA Kutojaya Utara Tambahan jurusan Kutoarjo-Pasarsenen dalam menghadapi lonjakan permintaan tiket angkutan Natal dan Tahun Baru.

“Rangkaian KA Kutojaya Utara Tambahan semula hanya 10 gerbong namun sejak hari Jumat (25/12) ditambah dua gerbong sehingga menjadi 12 gerbong,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Sabtu (26/12).

Ia mengatakan, keputusan PT KAI Daop 5 Purwokerto untuk menambah gerbong tersebut diambil karena permintaan tiket kereta api meningkat.

Dengan adaya penambahan gerbong tersebut, kata dia, saat ini ada tambahan 212 tiket per hari untuk KA Kutojaya Utara Tambahan yang merupakan kereta api ekonomi komersial.

Menurut dia, penambahan gerbong pada rangkaian KA Kutojaya Utara Tambahan direncanakan akan berlangsung hingga berakhirnya masa angkutan Natal dan Tahun Baru, yakni pada tanggal 5 Januari 2016.

Lebih lanjut, Surono mengatakan, pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru, PT KAI Daop 5 Purwokerto mewaspadai beredarnya tiket asli tapi palsu (aspal) yang digunakan penumpang kereta api.

“Hal ini menyusul dengan ditemukannya tujuh tiket aspal yang digunakan penumpang KA Gayabaru Malam jurusan Pasarsenen-Surabaya Gubeng selama dua hari berturut-turut, yakni pada hari Minggu (20/12) dan Senin (21/12),” katanya.

Menurut dia, tiket-tiket tersebut ditemukan oleh kondektur saat pemeriksaan tiket KA Gaya Baru Malam.

Dalam hal ini, kata dia, petugas curiga karena terjadi dobel tempat duduk atau satu tempat duduk diklaim oleh dua penumpang berbeda.

Setelah diperiksa dalam manifes perjalanan, lanjut dia, ternyata tiket-tiket tersebut tidak terdaftar sehingga petugas langsung mengamankan tiket aspal itu dan menurunkan penumpang yang menggunakannya di Stasiun Kedunggedeh dan Cirebon.

“Penumpang KA Gaya Baru Malam yang menggunakan tiket aspal tersebut naik dari Stasiun Pasarsenen dengan tujuan Surabaya Gubeng, sekilas bentuk fisik dan cetakan tiket tersebut sama dengan tiket yang asli. Diduga mereka menggunakan blangko tiket asli yang diambil dari mesin cetak tiket,” katanya.

Meskipun bentuk fisik tiket sama dengan tiket asli, dia mengatakan bahwa tiket aspal itu tidak akan bisa lolos dari pemeriksaan kondektur dalam KA karena petugas akan mencocokkan tiket dan penumpang sesuai manifes perjalanan KA.

“Manifes berisi daftar nama penumpang, nomor gerbong, dan nomor tempat duduk serta stasiun di mana penumpang naik dan turun dari KA,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata dia, penumpang yang tiketnya tidak terdaftar dalam manifes perjalanan dipastikan akan diturunkan dari kereta api.

Terkait hal itu, dia mengatakan, pihaknya mewaspadai kemungkinan digunakannya tiket aspal serupa oleh penumpang yang naik dari stasiun-stasiun di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto karena disinyalir masih ada sekitar 50 lembar blangko tiket aspal yang belum tertangkap petugas.

“Kami memperketat pemeriksaan ‘boarding di stasiun dengan menggunakan ‘barcode reader’. Semua petugas ‘boarding’ sudah diinstruksikan agar lebih waspada, mereka juga sudah dibekali identifikasi khusus lengkap dengan nomor seri tiket aspal yang masih beredar,” katanya.

Ia mengataka, saat “peak season” seperti masa angkutan Natal dan Tahun Baru, kemungkinan percobaan penggunaan tiket aspal sangat besar karena tingginya permintaan tiket sedangkan persediaan tiket untuk tanggal-tanggal tertentu sudah habis.

“Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat agar waspada dan tidak menerima jika ada pihak-pihak tertentu yang menawarkan tiket di luar tempat penjualan resmi. Tiket aspal pasti akan terdeteksi petugas, pemeriksaan dan sistem pengamanan kami berlapis,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka