Jakarta, Aktual.com — Negara Australia menjadi salah satu tempat dari keanekaragaman hayati untuk spesies ular laut. Tak hanya ular laut, bahkan jenis predator reptil langka pun banyak ditemukan di ‘Negeri Wool’ tersebut.

Ketika para peneliti sedang melalukan survei di lepas pantai Australia Barat, tanpa sengaja mereka menemukan dua ekor spesies ular laut yang langka dan terancam punah. Bahkan diperkirakan telah punah sekitar 15 tahun yang lalu.

Reptil berbisa yang menghabiskan seluruh hidupnya di laut dalam dan di sekitar terumbu karang tersebut sebelumnya diketahui hanya dapat ditemukan di satu tempat. Dan, terakhir kali terlihat pada tahun 2000.

Temuan terbaru ini telah memberi harapan bahwa dua ekor spesies ular laut, yaitu “Leaf-scaled sea snake” ( atau Aipysurus Foliosquama) dan “Short-nosed sea snake” (Aipysurus Apraefrontalis), mampu bertahan hidup pada wilayah yang jauh lebih luas dari yang peneliti duga sebelumnya. Hal tersebut dijelaskan oleh ilmuwan dari James Cook University dan Curtin University.

“Kami telah menemukan kembali dua spesies Australia endemik ular laut, Aipysurus Foliosquama dan Aipysurus Apraefrontalis, yang keberadaannya belum didokumentasikan sejak tahun 2000,” demikian kata peneliti seperti dilansir dari laman Sci-news.

Ilmuwan kembali mengatakan bahwa di Laut Australia sedikitnya ada 35 spesies ular laut asli Australia. Namun dua jenis ini, Aipysurus Foliosquama dan Aipysurus Apraefrontalis merupakan yang paling langka.

Kedua spesies tersebut sebelumnya telah terdaftar sebagai salah satu spesies yang terancam punah di tahun 2009 lalu di bawah kriteria ‘IUCN Red List’ dan Lembaga Perlindungan Satwa Australia karena rentang geografis mereka dibatasi menjadi kurang dari 10 Km/persegi.

Sedangkan, Menurut Blanche D’Anastasi, penulis utama dan ilmuwan dari James Cook University, penemuan kembali ular laut pendek berhidung pernah dilakukan di Ningaloo Reef, 160 mil (260 km), fringing reef. dari lepas pantai utara, Australia Barat bagi tengah.

D’Anastasi bersama rekannya juga menemukan hal tak terduga lainnya, dengan mengungkapkan populasi signifikan dari jenis ular tersebut di Shark Bay. Penemuan itu diperoleh di 1.057 mil (1.700 km) sebelah Selatan dari habitat alami ular itu, di Ashmore Reef.

Lebih lanjut D’Anastasi mengatakan, “Kami berpikir bahwa spesies ini dari ular laut hanya ditemukan di terumbu karang tropis,” kata D’Anastasi.

Penemuan dua ular laut langka ini tentunya membuat sejumlah peneliti menyadari keberadan ular itu masih ada dan harus dilestarikan. “Menemukan mereka dalam padang lamun di Shark Bay adalah kejutan nyata.” ujar D’Anastasi.

Artikel ini ditulis oleh: