Nelayan membongkar muat ikan hasil tangkapan yang melimpah di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (17/10). Banyaknya ikan terutama jenis tongkol dan nencis sejak sepekan terakhir mengakibatkan harga jual menurun hingga 50 persen lebih. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/pd/15.

Kendari, Aktual.com – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mendorong kelompok usaha bersama (KUBE) nelayan di daerah itu memanfaatkan akses pinjaman modal perbankan seperti kredit usaha rakyat (KUR) untuk meningkatkan usaha.

“Pinjaman modal seperti KUR perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan pengembangan usaha dan peningkatan produktivitas penangkapan ikan,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kendari, Agus Salim Safarullah Di Kendari, Sabtu (2/1).

Ia mengatakan, pemanfaatan akses pembiayaan formal dari perbankan lebih efektif dan memiliki bunga yang lebih ringan untuk menopang biaya operasional melaut.

“Dengan demikian tidak banyak yang meminjam uang dari tengkulak atau rentenir dengan bunga yang besar,” ujarnya.

Menurut Agus, tanpa memiliki akses pinjaman modal baik formal maupun nonformal, para nelayan sulit meningkatkan produktivitas penangkapan, budi daya serta pengolahan ikan.

Di sisi lain, katanya, masih ada sebagian nelayan yang menganggap bahwa untuk memperoleh pinjaman modal perbankan memerlukan prosedur yang sulit.

“Hingga saat ini memang masih sedikit kelompok usaha bersama nelayan yang berinisiatif mengakses pinjaman lunak perbankan yang telah disediakan karena dianggap berat persyaratannya,” katanya.

Pemerintah, kata Agus, siap memberikan pendampingan kepada kelompok usaha bersama nelayan untuk mendapatkan akses pinjaman modal di perbankan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan