Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Bali, Mahyudin mengatakan Rapat Pimpinan Nasional Golkar 2016 akan menyamakan persepsi terkait penyelenggaraan Musyawarah Nasional.

“Rapimnas ini akan berbeda karena ada yang menginginkan Munas dan menilai tidak perlu. Hal itu perlu persamaan persepsi,” katanya di Ruang Kerjanya, Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat (22/1).

Dia menjelaskan, ada gagasan beberapa kader Golkar yang menginginkan Munas bersama namun dirinya mengingatkan bahwa hal itu tidak ada dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Golkar.

Menurut dia, AD/ART Golkar hanya mengenal Munas dan Munas Luar Biasa sehingga diperlukan kesamaan persepsi antar kader Golkar.

“Dalam AD/ART Golkar hanya disebutkan Munas dan Munaslub,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Munaslub bisa dilaksanakan apabila ada dua hal yaitu sebab atau alasan dan syarat sehingga baru bisa dilaksanakan.

Menurut dia, alasan penyelenggaraan Munaslub bisa karena partai terancam disebabkan kekalahan signifikan partai dalam Pilkada 2015 dan sengketa kepengurusan.

“Lalu terkait syarat, 2/3 pengurus Golkar ditingkat bawah harus setuju Munaslub yang dibahas dalam Rapimnas,” katanya.

Dia mengatakan, Aburizal Bakrie sudah menyatakan di media massa, setuju dilaksanakan Munas apabila mayoritas pengurus Golkar di daerah menginginkan Munas.

Mahyudin berharap semua kubu di Golkar dapat hadir dalam Rapimnas tersebut sehingga keputusannya dapat diterima semua pihak.

“Misalnya Agung Laksono menginginkan Munas dan Rapimnas setuju dilaksanakan Munas maka Agung akan setuju dengan keputusan Rapimnas,” katanya.

Wakil Ketua MPR itu menilai masalah kepanitiaan Rapimnas jangan dibesar-besarkan, namun yang penting penyelenggarannya bisa melibatkan semua pihak.

Dia meyakini kader Golkar sudah dewasa dan bisa menyelesaikan kisruh internal karena semua kader sudah tidak berpikir untuk kepentingan kelompok namun bagaimana mengembalikan kejayaan Golkar di Pemilu 2019 dan Pilkada 2017.

Artikel ini ditulis oleh: