Megaproyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (Aktual/Ilst.Nlsn)
Megaproyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (Aktual/Ilst.Nlsn)

Jakarta, Aktual.com — Ketua Pergerakan Aktivis untuk Reformasi dan Demokrasi (PRODEM), Andrianto, mengatakan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung memperbesar benih-benih perpecahan. Khususnya, bagi masyarakat yang tinggal diluar Jawa, sebab proyek pemerintah selama ini terlalu Jawa sentris.

Dalam jumpa pers di Jakarta Selatan, Rabu (10/2), Andrianto menyinggung bagaimana pembangunan infrastruktur transportasi di luar Jawa selama ini tidak mendapatkan prioritas dari pemerintah.

“Diluar Jawa, baik Sumatera, Sulawesi, Papua, masih sangat minim moda transportasinya. Bahkan ada daerah yang tidak ada sama sekali moda transportasi, seperti zaman batu. Apakah kereta cepat ini prioritas,” tegas Andrianto.

Diungkapkan dia, pada masa kampanye pemilihan presiden 2014 lalu, Jokowi juga sama sekali tidak memasukkan proyek kereta cepat Jakarta – Bandung sebagai bagian dari prioritas pembangunan.

Jokowi lebih mengedepankan program-program kerakyatan sebagaimana digagas Bung Karno, yakni Trisakti. Penjabarannya kemudian akan diimplementasikan dalam sembilan program atau Nawacita.

“Ini proyek yang unik dan tidak masuk akal,” kata Andrianto.

Terakhir, ia menekankan bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Dirjen Perkeretaapian yang semestinya menangani proyek tersebut, bukan Kementerian BUMN pimpinan Rini Soemarno.

Artikel ini ditulis oleh: