Jakarta, Aktual.com — Bertamu merupakan tradisi masyarakat yang harus selalu dilestarikan. Dengan bertamu seorang bisa menjalin persaudaraan bahkan bisa menjalin kerja sama untuk meringankan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
Adakalanya seseorang bertamu karena adanya urusan yang penting. Misalnya untuk mencari solusi terhadap problematika atau permasalahannya, sekedar bertandang, karena lama tidak berjumpa atau pun sekedar untuk mampir sejenak.
“Dengan bertandang ke rumah kerabat atau sahabat, maka kerinduan terhadap kerabat atau pun sahabat dapat tersalurkan, sehingga jalinan persahabatan menjadi kokoh,” kata Ustad Sholehudin S.Pd, kepada Aktual.com, di Jakarta.
“Tujuan bertamu sudah tentu untuk menjalin persaudaraan atau pun persahabatan. Sedangkan bertamu kepada orang yang belum dikenal, memiliki tujuan untuk saling memperkenalkan diri atau pun bermaksud lain yang belum diketahui kedua belah pihak. Bertamu sendiri merupakan kebiasaan positif dalam kehidupan bermasyarakat dari zaman tradisional sampai zaman modern. Dengan melestarikan kebiaaan kunjung mengunjungi, maka segala persoalan mudah dilestarikan, segala urusan mudah dibereskan dan segala masalah mudah diatasi,” beber Ustad Sholeh menjelaskan.
Dan, di dalam ajaran agama Islam sendiri ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim dalam bertamu. Di antaranya:
1.Berpakain rapi dan pantas
Walaupun sepele, berpakain pantas saat bertamu berarti menghormati tuan rumah dan dirinya sendiri . Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT,
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا
Artinya, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.”(Al-Isra’ : 7)
2. Memberikan isyarat dan salam ketika hendak bertamu
Sebelum kita masuk kedalam rumah orang lain atau bertamu, hendaknya kita mengucapkan salam terlebih dahulu . Sebagaimana firman Allah SWT,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَىٰ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.”(An-Nur : 27)
Rasulullah SAW pun bersabda, “Bahwasannya seorang laki-laki hendak meminta izin ke rumah Nabi Muhammad SAW sedangkan beliau ( Nabi ) berada di dalam rumah. Katanya “Bolehkah aku masuk ” lalu Nabi Muhammad SAW bersabda kepada seorang pembantunya , “Temuilah orang itu dan ajarkan padanya cara minta izin dan katakanlah kepadanya agar mengucapkan ” Assalamu’alaikum, bolehkah aku masuk ?”Lelaki itu mendengar apa yang di katakan Nabi Muhammad SAW lalu ia langsung berkata .”Assalamu’alaikum, bolehkah aku masuk ?” Nabi Muhammad SAW memberi izin dan masuklah ia.”(HR. Abu Dawud)
3. Jangan mengintip ke dalam rumah
Sebelum kita diperbolekan untuk masuk ke dalam rumah seseorang , maka kita jangan mengintip seperti yang terkandung di dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sahl bin sa’d, “Sahl bin sa’d berikata, “ada seseorang laki – laki mengintip pada sebuah lubang pintu rumah, Rasulullah SAW bersabda, “jika aku tahu engkau mengintip niscaya aku colok matamu. Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk minta izin itu adalah karena untuk menjaga pandangan mata.”(HR.Bukhari)
4. Meminta izin masuk maksimal sebanyak 3 kali
Apabila kita bertamu sudah tiga kali meminta izin atau salam tapi tidak ada jawaban dari tuan rumah, maka hendaknya pulang dan kembali lagi di waktu lain .
5. Memperkenalkan diri kepada tuan rumah
Ada sebuah Hadis yang menjelaskan tentang hal ini yaitu, “Dari jabir ra ia berkata, “Aku pernah datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu aku mengetuk pintu rumah beliau, Nabi Muhammad SAW bertanya “siapakah itu ?” Aku menjawab “Saya ” Beliau bersabda, “saya saya !” sekan akan beliau marah.”(HR. Bukhari)
“Oleh sebab itu, hal ini menguatkan bahwa jadi seorang tamu hendaknya menyebutkan nama dirinya secara jelas sehingga tuan rumah tidak ragu lagi untuk menerima kedatangannya .
6. Tamu laki-laki dilarang masuk apabila tuan rumah wanita
Hal ini dijelaskan di dalam suatu Hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah seorang laki-laki bersepi-sepi bersama seorang perempuan kecuali ia (perempuan tersebut ) bersama mahramnya.”(HR.Bukhari dan Muslim)
7. Masuk lalu duduk dengan sopan
8. Menerima semua jamuan tuan rumah dengan senang hati
9. Segeralah pulang apabila telah selesai urusan
Seorang tamu yang bijaksana, tidak memperpanjang kunjungannya apabila keperluannya sudah selesai
10. Lama waktu kunjungan yaitu paling lama 3 hari 3 malam.
“Tapi selain bertamu kita pasti akan menjadi tuan rumah atau menerima tamu. Oleh karena itu kita juga harus mengetahui bagaimana tata cara atau adab dalam menerima tamu, tujuannya yaitu agar tidak hanya tamu yang datang merasa nyaman akan tetapi untuk menjaga kehormatan kita,” tandas Ustad Sholeh.
Artikel ini ditulis oleh: