Seorang warga memompa air di pompa manual di kelurahan kebon melati, Tanah Abang , Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2015). Akibat kemarau panjang dua pekan sudah warga kebon melati krisis air bersih, hal ini membuat pompa tradisonal menjadi alternative warga untuk memperoleh air bersih.

Ngawi, Aktual.com – Sebanyak 30 desa dari 217 desa di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih parah pada musim kemarau tahun 2018 hingga berstatus kering kritis.

“Sesuai pemetaan BPBD, ada 45 desa di Kabupaten Ngawi yang kesulitan air bersih saat musim kemarau tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 desa di antaranya dinyatakan krisis air bersih atau kering kritis. Sedang 10 desa sisanya hanya kesulitan air bersih, namun belum sampai kritis,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Ngawi Eko Heru Tjahjono kepada wartawan, Sabtu (15/9).

Menurut dia, 30 desa yang masuk kategori kering kritis tersebut terdapat di delapan wilayah kecamatan. Yakni, Kecamatan Ngawi terdapat dua desa dan Kecamatan Pitu ada lima desa.

Kemudian, Kecamatan Kedunggalar sebanyak dua desa, Kecamatan Karanganyar delapan desa, Kecamatan Bringin tujuh desa, Kecamatan Karangjati tiga desa, Kecamatan Kasreman dua desa, dan Kecamatan Padas satu desa.

“Kecamatan yang paling banyak terdampak kekeringan adalah Karanganyar dengan delapan desa, kemudian Bringin dengan tujuh desa, dan Kecamatan pitu lima desa,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara