TOPSHOT - An aerial view shows the earthquake and tsunami devasted neighbourhood in Palu, Indonesia's Central Sulawesi on October 1, 2018. - The death toll from the Indonesian quake-tsunami nearly doubled to 832 but was expected to rise further after a disaster that has left the island of Sulawesi reeling. (Photo by JEWEL SAMAD / AFP)

Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 40.000 jiwa korban gempabumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah(Sulteng) masih bertahan di tenda-tenda pengungsi yang tersebar di seluruh wilayah ibu kota provinsi itu.

Anggota DPRD Kota Palu, Yopie Kekung membenarkan jumlah pengungsi yang masih berada di beberapa titik penampungan dengan korban bencana alam gempa,tsunami dan likuefaksi masih cukup banyak.

Karena itu, menurutnya masih menjadi perhatian dan prioritas penanganan dari pemerintah setempat. “Masalah pengungsi masih merupakan perhatian serius dari Pemerintah Kota(Pemkot) Palu,” katanya, Senin (11/2).

Ia menjelaskan, selain memperhatikan kebutuhan pangan, pendidikan dan kesehatan, juga tentu penyelesaian data, baik kerusakan bangunan, korban jiwa maupun hilang.

Semua korban, termasuk yang rumahnya rusak ringan sekalipun dipastikan mendapatkan bantuan dana dari pemerintah.

Begitu pula halnya dengan ahli waris korban yang meninggal dan hilang akibat bencana alam gempabumi,tsunami dan likuefaksi.

Artikel ini ditulis oleh: