Jakarta, Aktual.co — Ratusan warga memblokir pintu masuk pelabuhan Cirebon, Jawa Barat, karena mereka tidak setuju dengan penerapan strelisasi kawasan bongkar muat barang.
Kartono, warga warga Blok Pesisir, Panjunan, Lemahwungkuk, Kota Cirebon, mengaku terpaksa meblokir pintu pelabuhan Cirebon, karena mereka dilarang masuk setelah aturan streril kawasan bongkar muat diterapkan.
Pelabuhan Cirebon salah satu tempat pencarian uang masyarakat di pesisir Cirebon, dan ketika ditutup mereka kesulitan mencari penghasilan lain.
Dia menambahkan, mencari sisa batubara tidak setiap hari karena ada giliran sesama pemulung. Dirinya mengaku hanya dua hari dalam seminggu, paling memperoleh keuntungan sekitar Rp 150 ribu.
Sementara itu Rukmini, pedagang makanan keliling mengaku, sejak pelabuhan Cirebon ditutup untuk pedagang, dirinya kesulitan menjajakan makanan.
Manager Operasi yang juga Humas Pelindo II Cirebon, Yossianis Marciano mengatakan, Pelabuhan Cirebon sudah saatnya menerapkan sistem keamanan internasional, dimana kawasan bongkar muat barang harus steril.
“Langkan menerapkan kawasan bongakr muat harus steril sudah disosialisaskan kepada semua pihak, harapannya mereka sadar karena Pelabuhan Cirebon merupakan pelabuhan standar internasional,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: