Surabaya, Aktual.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendapat laporan aktivitas tremor Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut kembali meningkat, Minggu (2/8).

“Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung yang kami terima tercatat aktivitas tremor kembali meningkat dengan amplitudo 28 milimeter pada enam jam terakhir,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Jember.

Laporan aktivitas Gunung Raung pada 2 Agustus 2015 pukul 06.00-12.00 WIB tercatat secara visual cuaca terang, angin tenang, suhu udara 25 derajat celcius, gunung Raung terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kelabu sedang, tekanan sedang dengan ketinggian 500-1.500 meter, condong ke arah selatan-barat daya.

“Data seismik mencatat aktivitas tremor menerus (letusan menerus) dengan ampilitudo 6-32 milimeter, namun dominan 28 milimeter. Amplitudo tremor pada enam jam sebelumnya dominan 27 milimeter, sehingga letusan cenderung meningkat lagi,” tuturnya.

Aktivitas Raung pada 2 Agustus 2015 pada pukul 00.00-06.00 WIB secara visual cuaca tenang, angin tenang, suhu udara 16 derajat, kabut asap putih hingga kelabuh sedang tekanan sedang dengan ketinggian 1.500 meter condong ke arah selatan-barat daya.

“Secara visual terlihat cahaya api, sedangkan secara seismik tercatat tremor menerus dengan ampolitudo 8-32 milimeter, dominan 27 milimeter, dan statusnya tetap siaga,” ucapnya.

Heru menjelaskan aktivitas tremor gunung yang berada di perbatasan Jember, Bondowoso, dan Situbondo sempat menurun selama tiga hari yakni pada 30 Juli hingga 1 Agustus 2015, namun pada Minggu ini kembali meningkat.

“Arah angin juga kembali mengarah ke barat daya atau Jember, sebelumnya ke utara, sehingga saya imbau warga untuk senantiasa menggunakan masker saat keluar rumah,” ujarnya.

Dengan status Gunung Raung masih berada di Level III atau siaga, masyarakat dan pendaki dilarang mendekati kawah yang ada di puncak gunung dalam radius 3 kilometer dari pusat kawah aktif yang merupakan batas zona aman.

Sebelumnya, Kasubid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan aktivitas gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu masih fluktuatif.

“Tremornya masih belum stabil, kadang naik dan kadang turun, sehingga aktivitas tremor Gunung Raung masih fluktuatif,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh: