Jakarta, Aktual.com —  Maskapai Citilink memastikan pembatalan sebanyak 58 penerbangan akibat gangguan asap kebakaran lahan dan hutan mengganggu jarak pandang di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau.

Berdasarkan data penerbangan dari Citilink, puluhan penerbangan yang dibatalkan terjadi sejak tanggal 2 hingga 7 September. Maskapai itu menghentikan semua layanan penerbangan dari dan menuju Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.

Maskapai anak perusahaan Garuda Indonesia itu melayani rute penerbangan domestik. Setiap hari Citilink melayani 12 penerbangan dari dan menuju Pekanbaru dari Jakarta, Batam, Yogyakarta dan Surabaya. Pembatalan penerbangan Citilink mulai terjadi sejak tanggal 2 September, yakni untuk penerbangan rute Pekanbaru-Yogyakarta.

Kemudian selama dua hari berturut-turut setelahnya, semua penerbangan terpaksa batal akibat pekatnya asap. Manajemen maskapai akhirnya memutuskan menghentikan sementara semua penerbangan mulai tanggal 5-7 September.

“Mudah-mudahan jika cuaca membaik pada Selasa 8 September 2015 mendatang, Citilink bisa melayani penumpang lagi,” kata Manager Pemasaran Citilink Pekanbaru di Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru, Sabtu (5/9).

Ia menjelaskan kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan ketidakpastian cuaca kabut asap yang melanda Bandara Pekanbaru. Ia mengatakan kebijakan serupa juga diberlakukan di Bandara Jambi. Sebabnya, dalam dua hari terakhir jarak pandang di Bandara Pekanbaru berada di bawah batas aman minimal 1.000 meter.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa dengan adanya kebijakan pembatalan tersebut akan memberikan keleluasaan kepada calon penumpang yang menggunakan Citilink.

“Apabila penumpang meminta refund (pengembalian uang) kita ganti 100 persen,” jelasnya.

Sementara itu, ia mengatakan jika calon penumpang lebih memilih untuk melakukan penjadwalan ulang penerbangan atau “re-schedule”, maka Citilink siap membantu.

Dari pantauan Antara di Bandara SSK II Pekanbaru tampak kantor perwakilan Citilink dipenuhi calon penumpang. Mereka mempertanyakan kebijakan yang diambil Citilink terkait pembatalan penerbangan dari dan ke Pekanbaru hingga 8 September 2015.

“Saya senang dengan kebijakan seperti ini. Artinya dapat kejelasan dan tidak perlu menunggu penerbangan yang tidak pasti,” kata salah seorang penumpang, Wahyu.

Airport Duty Manager Bandara SSK II Ibnu Hasan kepada Antara di Pekanbaru mengatakan terdapat dua maskapai yang berhasil melakukan penerbangan pada Sabtu pagi pukul 07.00 WIB meski jarak pandang sangat terbatas.

“Kedua maskapai tersebut adalah Garuda Indonesia dan Lion Air tujuan Jakarta. Keduanya berhasil terbang dengan jarak pandang sekitar 600 meter. Namun setelah itu tidak ada lagi yang mendarat maupun terbang,” katanya.

Ia menjelaskan Garuda Indonesia dan Lion Air yang berhasil lepas landas karena sempat menginap di Apron Bandara setelah keduanya berhasil mendarat pada Jumat (4/9) malam.

Sementara itu, hingga siang ini terpantau ada satu pesawat Garuda Indonesia yang berhasil mendarat di Bandara Pekanbaru karena jarak pandang membaik.

“Tadi pukul 08.00 WIB jarak pandang sempat hanya 400 meter, namun sekarang sudah lebih baik mencapai 1.000 meter,” katanya.

Ia menjelaskan sejumlah penerbangan lainnya yang mengalami gangguan namun tidak melakukan pembatalan antara lain maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, Air Asia, Lion Air dan Sriwijaya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka