Jakarta, Aktual.com – Kalangan akademisi masih menunggu keseriusan Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kajian mengenai proyek Giant Sea Wall (GSW) dan reklamasi di Teluk Jakarta.
Lektor Kepala Bidang Oseanografi Institut Pertanian Bogor (IPB) Alan F Koropitan mengaku hingga saat ini kalangan akademisi, terutama bidang kelautan, belum pernah dihubungi lagi oleh pemerintah untuk membicarakan kajian GSW dan proyek reklamasi Teluk Jakarta.
“Kami sejauh ini masih menunggu. Kalau memang itu mau dikaji lagi kapan? Sampai sekarang belum ada pemerintah menghubungi kami,” ujar dia kepada Aktual.com, Minggu (13/9).
Alhasil, peraih gelar PhD dari Hokkaido University Jepang ini pun meragukan keseriusan pemerintah untuk benar-benar mendengar kalangan akademisi terkait dampak kerusakan dari megaproyek GSW dan reklamasi Teluk Jakarta.
“Yang saya dengar malah proyek reklamasi di Teluk Jakarta sudah ada yang mulai. Ini pemerintah sepertinya memang tidak mau mendengar akademisi,” ujar dia.
Ditegaskan dia, kalangan akademisi terutama kelautan pada dasarnya tetap berprinsip berpendapat GSW dan reklamasi tidak ada artinya apa-apa untuk kepentingan lingkungan. Melainkan hanya untuk kepentingan bisnis properti.
Karena dalih untuk melindungi Jakarta dari rob, ujar Alan, sudah berkali-kali terbantahkan. Dijelaskan dia, penurunan muka tanah di pantai utara Jakarta jelas berbeda-beda. “Ada yang turun 25 centimeter, ada yang lebih, itu berbeda-beda. Jadi harusnya cukup dibuat dinding tanggul di daerah yang parah saja. Bukan dipukul rata begitu dengan GSW. Apalagi dibuat reklamasi,” ucap dia.
Dengan begitu, kata dia, sudah jelas dalih ancaman rob itu jelas mengada-ada dan sudah terbantahkan.
Artikel ini ditulis oleh: