Iran, Aktual.com – Jumlah jemaah haji yang jadi korban di Tragedi Mina, Arab Saudi, sejauh ini sudah mencapai 769 orang. Pemerintah Iran menyebut setidaknya ada 136 warganya yang jadi korban tewas dalam peristiwa tersebut.
Jaksa Agung Iran Jenderal Ebrahim Raisi berpendapat kejadian itu lebih merupakan bentuk ‘kejahatan’. Dia pun mendesak pengadilan internasional untuk mengadili Keluarga Kerajaan Saudi atas peristiwa tersebut.
“Atas kejahatan terhadap peserta ibadah haji,” ujar Jaksa Agung Iran, yang dikutip oleh kantor berita mahasiswa INSA. Lanjut dia, banyaknya korban dalam tragedi Mina bukan masalah ketidakmampuan. “Ini kejahatan.”
Dia beralasan melindungi tamu masjid-masjid di kota Mekkah dan Madinah merupakan pilar utama legitimasi keluarga kerajaan Arab Saudi, sehingga si raja memiliki gelar “penjaga dua tempat suci.”
Namun, pihak Saudi sendiri tidak mau menanggapi kecaman dari negara-negara seperti Iran yang warganya banyak jadi korban di peristiwa tersebut. Setelah berbicara dengan Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Nayef, ulama terkemuka Arab Saudi Abdulaziz Al al-Sheikh mengatakan kalau pihak kerajaan tidak bertanggung jawab atas Tragedi Mina.
“Kita tidak bertanggung jawab atas kejadian ini. Kita berurusan dengan faktor-faktor yang bisa dikendalikan sesuai kemampuan. Dan untuk hal-hal yang tidak bisa dikendalikan manusia, kita tidak bisa menyalahkan mereka. Nasib dan takdir sudah ditentukan,”ujar Al-Sheikh, yang dikenal sebagai ulama besar itu, saat berbicara di sebuah stasiun televisi.
Dia bahkan menyebut kritik luar negeri terhadap kerajaan Saudi sebagai bentuk ‘rasa iri.’ “Banyak pihak iri pada kerajaan ini, mengenai agama, kepemimpinan, perekonomian dan persatuan di dalamnya, dan juga kemakmuran yang diterima, tidak seperti negara lain,”tuding dia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Khalid al-Falih mengatakan jumlah korban sejauh ini adalah 769 meninggal. “Bertambah 52 orang dari angka sebelumnya,” ujar dia, seperti dilansir Reuters, Minggu (27/9).
Mereka merupakan korban yang meninggal di berbagai rumah sakit sejak insiden terjadi. Sedangkan korban luka mencapai 934 orang. Kantor berita Fars melaporkan, lebih dari 300 warga Iran lainnya, termasuk mantan duta besar untuk Lebanon Ghazanfar Roknabadi, masih belum diketahui nasibnya.
Artikel ini ditulis oleh: