Kerusakan LIngkungan (Foto: Istimewa)

Solo, Aktual.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, mengatakan kerugian akibat bencana alam yang melanda di Tanah Air kini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Bencana alam yang melanda di Indonesia hampir 90 persen diakibatkan pengaruh iklim dan cuaca, demikian kata Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam sambutan tertulis yang dibacakan Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Bernadus Wisnu Widjaja pada ‘Peringatan Bulan Bencana Nasional 2015’ yang dipusatkan di kota Solo, Minggu (11/10).

Ia mengatakan bencana alam yang melanda di tanah air ini telah banyak mengalami kerugian, untuk masyarakat perlu membuat gerakan-gerakan yang bersifat untuk menjaga lingkungan atau penyelamatan lingkungan.

Dikatakan hal itu penting, karena kerusakan lingkungan itu bukan hanya tanggungjawab pemerintah tetapi semua harus ikut ambil bagian dalam melestarikan lingkungannya.

“Ya minimal bisa memperhatikan lingkungan di sekitarnya saja udah bagus kalau itu mau semua udah akan membantu banyak dalam pelestarian lingkungan,” katanya.

Peringatan ‘Bulan Bencana Nasional 2015’ yang dipusatkan, di Kota Solo ditandai dengan bersih-bersih anak sungai Bengawan Solo, yang melibatkan 3.500 orang yang berasal dari TNI, Polri, relawan dan lain-lain.

Willem mengingatkan, bahwa Sungai Bengawan Solo dulu pernah banjir besar yang melanda kota Solo yang kedalaman airnya sampai 1-3 meter dan ini akibat rusaknya alam, maka agar tidak terulang kembali semua warga baik yang ada di hulu maupun hilir harus memperhatikan dan memperbaiki lingkungannya masing-masing.

Di kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh Bupati atau Wali Kota yang ada di daerahnya agar mulai sekarang mau memperhatikan lingkungan dan bersihkan sungai-sungai yang kotor di daerahnya masing-masing.

Ia mengatakan sementara ini banyak sungai-sungai di Jawa tengah yang merana, untuk itu kondisi seperti ini harus diperhatikan kalau tidak mau banjir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau.

“Jawa Tengah itu merupakan supermarket bencana. Ya kalau semua tidak mau memperhatikan lingkungan dan melestarikan bencana itu setiap tahun akan terus muncul. Untuk itu kami minta kepada seluruh Bupati atau Wali Kota agar terus lestarikan lingkungannya masing-masing,” kata ia.

Seusai upacara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Djaswadi dan Penjabat (PJ) Wali Kota Surakarta Budi Suharto dan para pejabat lainnya langsung memimpin kerja bakti tersebut untuk membersihkan anak-anak Sungai bengawan Solo yang ada di Kota Solo.

Artikel ini ditulis oleh: