Tanaman Kakao

Jakarta, Aktual.com — Ribuan hektare tanaman kakao di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, terserang atau hama ulat.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Kabupaten Manokwari, Kukuh Saptoyudho, di Manokwari, Minggu (11/10), mengatakan, hal ini berdampak pada produksi kakao di daerah tersebut.

“Ada 9.000 hektare lahan kakao di Manokwari, namun hasil produksinya semua anjlok akibat menggerek ini,” katanya.

Kukuh menyebutkan bahwa sentral perkebunan kakao di Manokwari berada di Distrik Manokwari Utara. Selain itu, perkebunan kakao ada di Distrik Prafi.

“Sentral kakao Manokwari ada di Pantura (Manokwari Utara), para petani terpaksa membiarkan tanaman mereka, karena sudah tidak bisa berproduksi seperti dulu,”kata Kukuh lagi.

Petani, lanjut dia, hanya memetik buah kakao seadanya, mereka sudah tidak mampu merawat kebun, sebab, biaya perawatan tanaman kakao ini besar.

“Dulu Manokwari mendapat jatah bantuan dari program Gernas (gerakan nasional) kakao dari pemerintah pusat. Namun pada tahun 2012, program itu dihentikan,” sebut Kukuh.

Sejak program itu berhenti, kata dia, baik Manokwari maupun daerah lain di Provinsi Papua dan Papua Barat, tidak memiliki suport anggaran untuk pengembangan kakao.

Menurut dia, untuk meningkatkan produksi kakao Manokwari, butuh petani yang disiplin. Pihaknya sudah berupaya melakukan pendampingan, namun, terkendala menyangkut anggaran.

“Saat ini masih ada yang berproduksi, namun tidak sebanyak dulu. Bahkan, masih ada juga yang meminta rekomendasi dinas untuk pengiriman kakao keluar daerah,” sebut dia lagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby