Pekalongan, Aktual.com —  KH Sholahudin Wahid mengungkapkan, kesejahteraan dan keadilan dalam memaknai Islam sebagai agama rahmatan lil alamin masih jauh dari dasar dan tujuan pembukaan UUD 1945.

Namun, ia memaknai kata “Rahmatan” adalah negara yang memberikan jaminan dan keadilan. Sedangkan, makna “Alamin” adalah manusia itu sendiri.

“Jaminan kesejahteraan dan keadilan itu tertuang dalam pembukaan UUD 45. Kemerdekaan itu merupakan hadiah dari Allah SWT,” terang Gus Sholah dalam talkshow “Mendawamkan Islam Nusantara sebagai basis Rahmatan Lil Alamin” di kampus STAIN Pekalongan, Jumat (27/11).

Oleh karena itu, menurut ia, dalam pembukaan UUD 45 dituangkan kata “atas Rahmat Allah SWT” terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia. Sedangkan, tujuan negara berdiri, salah satunya menjamin kemerdekaan rakyat. Namun, pemerintah belum memberikan kesejahteraan itu sepenuhnya.

Dicontohkan, pelayanan kesehatan bagi masyarakat hanya dijaminkan bagi peserta BPJS Kesehatan. Semestinya, jaminan kesehatan sudah menjadi tanggung jawab negara kepada setiap warga negaranya.

“Yang tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan berati tidak memperoleh jaminan kesehatan. Sementara, masyarakat yang menjadi peserta dengan membayar premi saja. Padahal kesehatan warga negara dijamin oleh UUD 45,” ujar dia.

Di kasus yang berbeda, pengasuh Ponpes Tebu Ireng Jombang itu memperlihatkan fakta perdagangan manusia (human trafiking) mencapai 7.000 orang dengan nilai Rp60 triliun setiap tahunmya. Kendati demikian, pemerintah belum menjamin perlindungan setiap warga negaranya (WNI).

Artikel ini ditulis oleh: