Jakarta, Aktual.com — Berikut ini, Aktual.com hadirkan berupa kisah nyata dari teman-teman jurnalis Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat sekitar tahun 2006 lalu. Fakta itu tentang pengalaman nyata seorang Muslimah asal Asia yang memakai hijab.
Ceritanya, suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja di kantornya dan pulang sedikit larut malam. Suasana jalan setapak nampak sepi. Muslimah itu melewati jalan pintas.
Di ujung jalan pintas tersebut, Muslimah itu melihat ada sosok pria berparas asal Kaukasian. Pada awalnya, ia menyangka pria itu seorang warga Amerika. Namun, perasaan perempuan ini sedikit waspada karena sekilas dari tampang pria itu agak mencurigakan seolah ingin mengganggunya.
Muslimah itu berusaha tetap tenang dan membaca kalimat Allah yaitu “Ayat Kursi”. Selanjutnya, dia meneruskan dengan membaca Ayat Kursi berulang-ulang kembali (sebanyak tiga kali) seraya bersungguh-sungguh memohon perlindungan Allah SWT.
Walaupun tidak mempercepat langkahnya, ketika ia melintas di depan pria berkulit putih tersebut, ia tetap berdoa serta bertawakal. Sekilas ia melirik ke arah pria itu. Orang itu asyik dengan menghisap sebatang rokoknya, dan seolah tidak mempedulikannya.
Keesokan harinya, wanita itu melihat berita kriminal, seorang wanita melintas di jalan yang sama dengan jalan yang persis ia lintasi semalam. Dan wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya di lorong gelap itu.
Lantaran begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang menurutnya sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintas jalan pintas tersebut.
Hati Muslimah ini pun tergerak karena wanita tadi melintas jalan pintas itu hanya beberapa menit setelah ia melintas di sana. Dalam berita itu dikabarkan wanita itu tidak bisa mengidentifikasi sang pelaku dari kotak kaca, dari beberapa orang yang dicurigai FBI dan Kepolisian AS.
Muslimah ini pun memberanikan diri datang ke kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia dapat mengenali sosok pelaku pelecehan kepada wanita tersebut, karena ia menggunakan jalan yang sama sesaat sebelum wanita tadi melintas.
Melalui kamera rahasia, akhirnya Muslimah ini pun bisa menunjuk salah seorang yang diduga sebagai pelaku. Ia menyakini bahwa pelakunya yaitu pria yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok .
Melalui interogasi Polisi AS akhirnya orang yang diyakini oleh Muslimah tadi mengakui perbuatannya. Tergerak oleh rasa penasarannya, Muslimah ini menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi AS.
“Apa Anda melihat saya? Saya juga melewati jalan itu beberapa menit sebelum wanita yang kau perkosa itu? Mengapa Anda hanya menggangunya tapi tidak mengganggu saya? Mengapa Anda tidak berbuat apa-apa padahal waktu itu saya sendirian?,” kata Muslimah itu bertanya kepada pelaku pemerkosaan tersebut.
“Tentu saja saya melihatmu tadi malam. Anda berada di sana malam tadi beberapa menit sebelum perempuan itu (wanita yang diperkosa, red). Saya tidak berani mengganggu Anda. Saya melihat ada dua manusia besar bersayap di belakang Anda pada waktu itu. Satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan menjaga Anda,” kata pelaku pemerkosaan tersebut.
Muslimah itu tidak bisa melanjutkan gerak bibirnya. Hatinya penuh syukur dan terus mengucapkan “Alhamdulilah”. Kakinya bergetar mendengar penjelasan pelaku kriminal itu, dimana ia langsung menyelesaikan wawancara itu dan minta diantar keluar dari ruang introgasi oleh polisi.
Artikel ini ditulis oleh: