Serbuan Tenaga Kerja Kasar Dari Tiongkok (Aktual/Ilst.Nelson)
Serbuan Tenaga Kerja Kasar Dari Tiongkok (Aktual/Ilst.Nelson)

Jakarta, Aktual.com — Pengamat kebijakan publik, Agung Pambagyo mewanti-wanti serbuan tenaga kerja kasar dengan adanya proyek kereta cepat Indonesia China (KCIC) jurusan Jakarta-Bandung.

Karena biasanya jika China berinvestasi di Indonesia akan membawa semua tenaga kerjanya, dari tenaga kerja ahli sampai tenaga kerja kasar. Untuk itu pemerintah harus mau mengatur jangan sampai para kuli juga ikut diboyong ke Indonesia.

“Biasanya investor China datang dalam satu paket. Dari tenaga ahlinya sampai kuli kasarnya. Makanya pemerintah harus tegas, kuli kasar itu jangan didatangkan dari sana,” tegas dia.

Selama ini pemerintah membanggakan bahwa dengan adanya proyek ini akan yerkadi alih teknologi ke Indonesia. Justru pemikiran itu pun salah kaprah. Yang ada investor China tidak ada yang mau berbagi teknologi dengan negara tujuan investasinya.

“Jangan berharap, mereka akan mau alih teknologi. Mereka tidak akan sudi mau dan membeli peluang untuk transfer teknologi ke empat BUMN kita,” tandas Agung.

Sehingga di mata dia, kedatangan investor China dalam menggarap proyek kereta cepat ini, selain akan memboyong para kuli kasarnya juga tak akan ada yang namanya alih teknologi dari mereka ke perusahaan Indonesia.

Bahkan sang investor dari China Development Bank (CDB), bank BUMN yang membiayai proyek ini justru akan menguasai aset BUMN yang terlibat di proyek ini.

“Kita semua tahu, China itu sesang kesulitan pendanaan. Tapi CDB mau membiayai proyek yang menurut kaca mata bank tidak menguntungkan. Karena mereka mau aset BUMN kita,” tegas dia.

“Jadi nanti kalau rugi, seluruh aset seperti, rel, gerbong, bahkan tanah bisa dikuasai mereka,” pungkas Agung.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby