Jakarta, Aktual.com — Ustad Hasanudin kepada Aktual.com, Rabu (17/02), di Jakarta, menjelaskan, ada beberapa poin untuk pelacur berupa cara bertaubat dari perbuatan zina yaitu,
Pertama, hendaklah mereka (para pelacur) menyesali apa yang pernah mereka lakukan dan tidak kembali lagi pada perbuatan tersebut walaupun sangat memungkinkan.
Kedua, tidak harus bagi mereka (pekerja seks komersial) yang terperosok dalam lembah perzinaan, baik laki-laki atau pun perempuan untuk menyerahkan diri dan mengakui perbuatan dosa yang dilakukannya. Bahkan, cukup baginya dengan bertaubat kepada Allah SWT dan menutup aib dirinya dengan tabir Allah SWT.
Ketiga, jika orang yang berzina tadi masih menyimpan gambar pasangannya, rekaman suara, atau fotonya, maka hendaklah ia melepaskan diri dari itu semua. Apabila gambar atau rekaman suara tadi sudah diberikan kepada orang lain, maka hendaklah ia tidak memintanya kembali dan segera menyelamatkan diri darinya bagaimanapun caranya.
Keempat, apabila seorang wanita pernah direkam atau difoto, kemudian ia khawatir masalahnya akan tersebar, maka hendaklah ia segera bertaubat kepada Allah SWT dan tidak menjadikan hal itu sebagai penghalang antara dirinya dengan Allah SWT.
“Bahkan, wajib baginya bertaubat kepada Allah SWT. Janganlah ia terpengaruh oleh ancaman dan intimidasi orang lain. Allah SWT yang akan mencukupi dan menguasai dirinya. Sungguh orang yang mengancamnya hanyalah pengecut dan penakut. Orang ini akan membongkar kejelekannya sendiri apabila menyebarkan gambar-gambar dan rekaman suara yang ada padanya,” kata Ustad Hasan-panggilan akrab Hasanudin.
Selanjutnya, apakah yang akan terjadi apabila ia melaksanakan ancaman itu?
“Manakah yang lebih mudah antara terbongkarnya kejelekan di dunia yang disertai dengan taubat nasuha ataukah terbongkarnya kejelekan di depan seluruh umat yang menyaksikan pada hari Kiamat sehingga setelah itu ia masuk Neraka yang merupakan sejelek-jelek tempat?,” tambahnya.
Kelima, apabila perempuan tadi khawatir aibnya akan tersebar, maka salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam menggapai taubat adalah meminta bantuan kepada salah seorang keluarga laki-laki yang bisa diandalkan untuk menolongnya agar terlepas dari kemaksiatan yang pernah dilakukannya.
“Mungkin saja bantuan keluarga itu dapat berguna dan bermanfaat baginya,” ceplos ia.
“Barang siapa yang terperosok ke dalam kubangan dosa ini hendaklah segera bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat, menyerahkan semuanya kepada Allah SWT, dan memutuskan hubungan dengan semua yang dapat mengingatkannya pada perbuatan itu. Kemudian, hendaklah ia menyesali semua yang telah dilakukannya di hadapan Rabb-Nya, dengan penuh tawadlu’, merendahkan diri, dan menyerahkan semuanya kepada-Nya. Semoga dengan begitu, Allah SWT berkenan menerima taubatnya, mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukannya, dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan,” katanya lagi menambahkan.
Allah SWT berfirman, artinya, “Dan orang-orang yang tidak menyembah Illah yang lain beserta Allah SWT dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah SWT (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah SWT dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Furqon: 68-70)
“Semoga ini bermanfaat untuk kita semua, dan semoga pemerintah dapat melakukan hal terbaik dalam menghilangkan PSK, dan untuk para pelaku serta pelanggan PSK semoga sadar akan perbuatannya dan segera bertaubat,” harap Ustad Hasan menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: