Aksi Guru Honorer di Istana Jakarta (Aktual/Munzir)

Tapanuli Tengah, Aktual.com — Ratusan guru honorer menyebut diri Forum Honorer K2 Tapanuli Tengah menggelar pertemuan di Gedung Olah Raga (GOR) Pandan, Tapteng, Selasa (1/3).

Dalam pertemuan itu terungkap, dimana masih adanya guru honorer yang berpenghasilan hanya Rp160 ribu per bulannya.

Gideon-Purba1“Ada, masih ada yang menerima upah tiga bulan sekali. Ada yang 600 ribu, ada yang 192 ribu per bulan, dan ada juga 160 ribu, itupun diterima sekali dalam tiga bulan, ya memang karena disesuaikan dengan jam kerja, dan honor kan dari BOS sangat minim,” ungkap Ketua Forum Honorer K2 Tapteng Gideon Purba kepada Aktual.com usai pertemuan, Selasa (1/3).

Dikatakan Gideon, selain upah yang dinilai kecil itu, dirinya juga mengungkapkan adanya pemotongan jam kerja yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah.

“Nah, soal pemotongan jam kerja itu, karena ada honor baru, padahal mereka bukan K2, akhirnya honor kan berkurang, ya seharusnya diprioritaskan honor-honor yang lama. Jadi kita meminta pak Bupati (Sukran Jamilan Tanjung-red) untuk menindak kesewenangan oknum kepala sekolah itu,” tegas Gideon.

Sebelumnya, Gideon mengatakan, dalam pertemuan sebanyak 306 guru Honorer itu, pihaknya juga meminta Bupati Tapanuli Tengah untuk mengangkat para honorer menjadi PNS. Apalagi, lanjutnya, sebagian besar honorer telah bekerja selama belasan tahun.

Jika pengangkatan PNS belum dapat dilakukan, lanjutnya, setidaknya apa yang telah disumbangsihkan para honorer dapat diapresiasi dengan besaran honor yang disesuaikan dengan Upah Minimum Regional.

“Kalau tidak bisa diangkat PNS, paling tidak honor kami sebagai tenaga pengajar disesuaikan dengan UMR,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka