Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi I DPR, Mahfud Siddiq mengatakan tindakan Israel yang semakin agresif dan ekspansif di tengah konflik Timur Tengah menjadi tantangan yang harus dijawab dalam Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam.

“Kita melihat di tengah konflik Timur Tengah dan masalah dunia Islam, Israel semakin agresif dan ekspansif sehingga itu menjadi tantangan yang harus dijawab di KTT Luar Biasa OKI,” katanya di Jakarta, Sabtu.

Mahfud Siddiq mengatakan dalam KTT OKI tersebut akan dibahas mengenai Palestina dan masalah di Masjid Al Aqso yang saat ini dibawah tekanan Israel.

Menurut dia, sikap Israel di Masjid Al Aqso sudah dalam tahap menghalangi umat muslim masuk dan juga mengklaim sebagai tempat suci yahudi.

“Mereka (Israel) membuka pintu masuk bagi warga yahudi ke Masjidil Aqso, bukan hanya di tembok ratapan,” ujarnya.

Politisi PKS itu menjelaskan KTT OKI di Indonesia itu harus menghasilkan nilai tambah karena Indonesia selama ini dinilai sebagai negara muslim terbesar yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Dia mengatakan Indonesia sebagai negara yang tidak terlibat konflik di Timur Tengah harus banyak mengambil inisiatif dalam mengonsolidasikan kemerdekaan Palestina dan masalah di Masjidil Aqso.

“Konflik di Suriah membuat dukungan negara tersebut bagi Palestina nyaris terhenti. Indonesia tidak terlibat dalam konflik Timur Tengah sehingga bisa mengambil inisiatif untuk konsolidasi,” katanya.

Dia mengatakan tujuan akhir dari KTT OKI itu adalah mewujudkan kemerdekaan Palestina yang berdaulat sehingga hal itu harus terkonsolidasikan dengan baik.

Selain itu menurut dia, masalah klasik dalam isu kemerdekaan Palestina adalah belum terkonsolidasinya sikap dan posisi politik negara-negara Islam anggota OKI.

“Konflik di Timur Tengah semakin terbuka sehingga pihak yang terdampak adalah Palestina karena dukungan politik dan finansial dari beberapa negara disana nyaris terhenti,” katanya.

Mahfud menilai kesibukan negara-negara-negara di Timteng itu dimanfaatkan Israel untuk memperkuat agresinya.

KTT Luar Biasa OKI akan berlangsung pada Minggu-Senin (6-7 Maret 2016) di Jakarta, dan dijadwalkan sebanyak 55 kepala negara dan pemerintahan akan menghadiri acara tersebut.

Dalam KTT Luar Biasa OKI ke-5 ini rencananya akan menghasilkan dua dokumen soal Palestina dan al-Quds al Syarif (Kota Suci Yerusalem), yaitu dokumen resolusi dan deklarasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara