Beijing, Aktual.com – Presiden China Xi Jinping, mengaku tidak menginginkan tragedi terpisahnya Taiwan dari negara Tirai Bambu itu, terulang kembali. Dan sebagai peringatan keras terhadap pulau tersebut.

China menganggap bahwa Taiwan yang demokratis dan memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai sebuah provinsi yang membangkang, harus dikembalikan ke bawah kekuasaannya bahkan akan menggunakan kekerasan jika diperlukan.

Pasukan nasionalis melarikan diri ke Taiwan pada 1949 setelah berkecamuknya perang saudara Tiongkok.

Beijing telah berulang kali memperingatkan seluruh pergerakan apapun yang mengarah kepada kemerdekaan sejak kemenangan telak Tsai Ing Wen dan Partai Demokratis Progresif (DPP) dalam pemilihan umum parlementer dan presidensial Taiwan.

Saat pertemuan dengan para perwakilan Shanghai hingga pertemuan tahunan parlemen, Xi mereferensikan terkait lepasnya Taiwan ke tangan Jepang pada1895 lalu pada saat dinasti Qing, yang kemudian menduduki pulau itu sebagai tempat jajahannya hingga akhir Perang Dunia II.

“Kami dengan tegas menentang segala bentuk aktivitas ‘kemerdekaan Taiwan’ dalam bentuk apapun, melidungi kedaulatan dan integritas teritorial negeri, dan tidak akan pernah mengizinkan tragedi bersejarah negara ini untuk terulang kembali,” Xi mengatakan, dikutip dari Reuters, Minggu (6/3).

Xi berdalih, keinginan tersebut merupakan keinginan bersama dari rakyat China. “Itu juga merupakan komitmen dan tanggung jawab besar kami bagi sejarah dan rakyat,” dia menambahkan.

Di sisi lain, Tsai Ing Wen, mengatakan bahwa dia akan mempertahankan perdamaian dengan China, dan media nasional China juga telah mengutip dirinya yang menawarkan untuk mempertahankan status quo dengan China.

Tanpa mengacu secara langsung kepada Tsai, yang akan menduduki kursi pemerintahannya pada Mei mendatang, Xi mengatakan bahwa kebijakan Tiongkok terhadap Taiwan sudah jelas dan konsisten serta tidak akan berubah dalam keadaan politik Taiwan yang bagaimanapun.

“Warga negara dari kedua belah sisi Selat Taiwan mengharapkan adanya perkembangan damai dalam hubungan lintas-selat, dan kami tidak boleh mengecewakan mereka,” dia menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara