Dalam jumpa pers itu Yusril memberikan klarifikasi dan bantahan sekaligus akan memberikan surat jawaban atas adanya peringatan pembekuan STIE GICI yang dinilainya tanpa dasar hukum yang jelas

Jakarta, Aktual.com — Usaha Pemprov DKI dalam memperluas daerah resapan di DKI dengan memperbanyak Lahan Terbuka Hijau (RTH) kerap menerima perlawanan dari para warga yang hendak digusur. Bahkan, makam keramat pun tak luput dari sasaran pemprov DKI.

Mendengar Makam Keramat Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara Bakal digusur, Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra siap membela kawasan tersebut. Sebab dikawasan tersebut tak hanya padat pemukiman, namun juga banyak terdapat situs bersejarah, termasuk Makam Ulama Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus.

“Jam 10 malam ini saya akan diundang oleh masyarakat Luar Batang yang kabarnya akan digusur oleh pemerintah DKI, padahal di situ ada situs penyebar Islam. Dan menurut saya faktor budaya masyarakat Betawi dan Islam itu harus dipertahankan jangan digusur begitu saja,” ujar Yusril di Blok M Square, Jakarta Selatan, Jum’at (25/3).

Bagi Mantan Menteri Kehakiman dan HAM itu, ia akan mendukung kaum yang tertindas berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya.

“Saya belajar hukum saya belajar filsafat, selama ini banyak sekali membela kasus-kasus setara di pengadilan,” ujarnya.

Yusril menambahkan, persoalan kesetaraan hukum memang menjadi persoalan yang mendesak di setiap lapisan masyarakat.

“Saya tentu antusias dan semangat sekali untuk membela kawasan tersebut, untuk masyarakat Islam dan situs sejarah yang ada di kawasan itu, kalau diadakan penataan, ya tentu diadakan penataan, tidak serta merta dijadikan jalur hijau lalu orang dipindahkan ke tempat lain,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: